37

16.7K 1.1K 125
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

"Aku mengaku salah, tapi---"

BUGH!

Jungkook tersungkur di lantai dengan darah yang mengalir melalui sudut bibirnya.

Kakak Anna sudah tidak lagi bisa menahan kesabarannya. Ini sudah keterlaluan, kekhawatirannya selama ini ternyata benar. Jungkook memang pria cabul yang bisa saja menodai adiknya dengan cara kotornya itu.

"BASTARD! DASAR BRENGSEK!!"

BUGH!

"OPPA! BERHENTI! Hiks~"

Seokjin yang hendak melayangkan hantaman ketiganya itu pun seketika hanya bisa menahan niatnya seraya menahan amarah yang semakin menggebu-gebu.

"Akhh..." Jungkook mengeluh panjang, wajahnya kini babak belur di tambah lagi dengan perutnya yang kesakitan karena hantaman Seokjin barusan.

Rasa sakit itu bisa saja menjalar sampai ke paru-parunya jika Seokjin memberikan hantaman kedua atau ketiga di perutnya itu.

Kini, CEO yang biasanya terlihat kejam dengan wajah sangar serta hantaman mautnya serasa menghilang seakan di telan bumi. Ia lemah di hadapan keluarga Anna, karena bagi dirinya. Ia memang pantas mendapatkan ini semua atas kesalahan besar yang dilakukannya pada Anna semalam.

"Kau membelanya?! Tanpa tau bagaimana rasa malunya keluargamu ini?!! BAE ANNA!! INI BUKAN DIRIMU!!"

Wanita itu menangis seraya memegangi lengan Jungkook yang sedang menahan sakit di bagian perutnya. Isakan itu semakin menjadi-jadi mana kala Seokjin memberikannya kata-kata kasar, padahal selama ini, semarah-marahnya Seokjin padanya. Pria itu tak akan pernah memaki apalagi melukai hatinya.

Tapi Anna sadar, sekarang situasinya berbeda. Anna telah membuat satu kesalahan besar dengan mempersembahkankeperawanannya kepada pria yang belum sah menjadi suaminya.

"Bu... Dengarkan dulu penjelasan Anna..."

"BAWA LAKI-LAKI INI PERGI ANNA! KALAU KAU SAYANG IBU CEPAT USIR DIA!!" bentak Ibunya itu.

Anna menunduk masih dengan isak tangisnya yang tambah menjadi-jadi. Jungkook menarik napas perlahan sebelum akhirnya mencoba untuk bangkit namun Seokjin justru memberikan pukulan mautnya lagi tepat di pipi kirinya hingga Jungkook kembali tersungkur.

"Oppa!! Tolong jangan lagi! Kau tidak tau bagaimana kondisi keluarganya dan apa yang dia RASAKAN!!"

"Anak ini benar-benar keter---" tamparan yang di berikan Seokjin kepada sang adik itu di hentikan oleh Woojin. Paman Anna mencegahnya dan menghempaskan lengan Seokjin begitu saja.

"Kakak, jangan cepat mengambil keputusan disaat pikiranmu sedang panas begini, lihat. Jungkook memang sudah membuat kesalahan yang sangat besar, tapi dengan mengakui kesalahan besar itu di hadapan kita semua dan berani bertanggung jawab, dia sudah membuktikan kepada kita tentang keseriusannya."

Seokjin menaik-turunkan napasnya. Wajahnya merah padam dengan amarah yang semakin menggebu-gebu. Ia menarik kerah baju sang Paman, mendengar Woojin bicara seperti itu benar-benar membuat darah tingginya naik sampai ke ubun-ubun.

"Hari ini dia sudah merusak adikku!! BESOK APA YANG AKAN DIA LAKUKAN?!! APA HAH?!!" teriak Seokjin di hadapan Pamannya sendiri.

Woojin menatap kearah Seokjin dengan tenang, melepaskan cengkraman itu lantas memandang keponakannya ini bersama kakaknya itu.

"Kalau seandainya adikmu hamil nantinya, dan kau menolak Jungkook untuk menjadi suaminya? Bagaimana perasaanmu yang melihat anak dari adikmu lahir tanpa kehadiran ayahnya?"

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang