17

13.3K 1.4K 269
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

Jungkook mulai memegangi senjata api miliknya, menatap benda ilegal tersebut dan memandang kearah dua insan itu. Mereka masih sama,berciuman mesra disana hingga membuat dirinya naik pitam dengan urat-urat langan serta lehernya yang masih tercetak jelas, menandakan bahwa pria itu marah besar.

Dirinya mulai mengarahkan pistol itu kearah mereka, bersiap menembaknya sebelum akhirnya ia pun menghentikan niatnya itu dan malah tersenyum sinis.

Jungkook menaruh benda berbahaya itu lagi ke tempatnya semula lantas meludah ke luar jendela mobilnya kemudian menyalakan kendaaraan roda empat itu lantas segera pergi darisana.

'Tuan.. Jungkook?' batin Anna ketika sorot matanya tadi mendapatkan Jungkook yang langsung pergi.

"Hyun-ah.. Mataku sudah tidak sakit..."

"Apa? Benarkah?" tanya Hyunjin sementara Anna mengangguk ragu-ragu.

Tubuhnya gemetaran, dia yakin Jungkook pasti sudah salah paham terhadap dirinya. Sebenarnya dia pun tak berhak memikirkan masalah ini lebih lanjut, Jungkook bukanlah siapa-siapanya, jadi dia pun berhak untuk menaruh hati kepada siapapun itu.

"Matamu masih merah, An.. Sini biar aku tiup lagi..."

"A-ah... I-ini sudah sembuh, aku yakin besok mataku sudah tidak sakit dan merah," ujar Anna sambil menjauhkan wajahnya dari Hyunjin yang ingin kembali meniup matanya yang kelilipan tadi.

"Hyunjin-ah.. Sepertinya ini sudah malam, kita harus pulang..."

"Baiklah, aku akan mengantarmu..."

Anna dan Hyunjin mulai beranjak dari bangku taman, mereka berjalan menyusuri gang sepi dan gelap menuju rumah Anna.

Selama di perjalanan belum ada yang membuka suara, semua sibuk dengan pikirannya masing-masing, Anna memikirkan Jungkook yang kembali salah paham, dan Hyunjin yang terus saja tersenyum bahagia karena hubungan mereka kembali baik.

"Lusa, kau mau ke pantai bersamaku tidak?" Anna berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk dan mengatakan 'ya dengan terpaksa hingga membuat Hyunjin bersorak senang.

Pria itu mulai menggenggam jemari Anna, ia kembali mengeluarkan senyumannya mana kala Anna tak menolak tautan tangan mereka.

Sebenarnya gadis itu bingung dengan perasaannya sendiri. Dirinya merasakan perbedaan yang teramat kuat ketika berada di dekat Jungkook maupun Hyunjin. Disatu sisi dirinya senang karena ada pria seperti Hyunjin yang terus menghiburnya dikala sedih. Namun di sisi lain Anna tak dapat membohongi perasaannya sendiri karena dirinya merasa sangat nyaman ketika berada di dekat Jungkook.

"An, kalau kita menjalin hubungan lagi... Apa kau mau?" Anna menelan susah salivanya.

Kegugupan itu semakin terasa, Anna menghentikan langkah kakinya begitupun dengan Hyunjin. Mereka sama-sama diam setelah itu, sebelum akhirnya Hyunjin mengapit tubuh mungilnya pada tembok gang dan juga tubuhnya.

Bagaimana ini? Dia masih tidak menyangka kalau Hyunjin akan mengutarakan perasaannya sekarang.

Hyunjin mulai menghapus jarak diantara mereka, kedua bibir itu hampir saja menempel, jika Anna tak menghindar dan mendorong tubuhnya kuat-kuat hingga membuat lelaki itu merasa sangat kecewa.

"Maaf Hyunjin-ah... Aku tak bisa jawab sekarang..." katanya sambil membentuk wajah menyesal.

Hyunjin mencoba menetralkan napasnya, kepalan tangan kuat itu tiba-tiba saja melonggar, bersamaan dengan raut wajah tidak bersahabatnya barusan yang dirinya paksakan tersenyum kembali. Ia sadar, untuk yang satu ini dia memang harus lebih bersabar dan jangan sampai dirinya nekat mencelakakan Anna hanya karena perasaannya di tolak oleh gadis itu.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang