• I HOPE YOU ENJOY GUYS •
Sore itu menjadi sore yang amat melelahkan bagi Jeon Jungkook. Sudah satu hari ini ia bekerja tanpa perduli dengan jam makan siangnya. Ia sedang fokus dengan perkembangan perusahaan yang akan terjadi beberapa hari lagi. Cabang baru akan kembali ia dirikan di Switzerland dan telah di resmikan saat dirinya berada disana beberapa hari yang lalu.
Sekarang Jungkook tengah berada di perusahaan sahabatnya, Jimin. Sebenarnya ia ingin menemui Taehyung, tapi pria itu malah asik berkencan di luar kota.
Cklek.
Pintu ruangan Jimin terbuka, menampilkan sosok Jungkook yang mulai memasuki ruangan tersebut. Ia menutup pintunya kembali, berjalan dengan angkuh kemudian duduk di sova megah ruangan ini.
"Bagaimana liburanmu kemarin?"
"Libur katamu...?" ulangnya sementara Jimin hanya tertawa kecil.
Pria bermarga Park itu mulai melangkah mendekati sahabatnya dan duduk di samping Jungkook.
"Aku dengar kau buka cabang baru?"
"Tiga, di Switzerland..."
"Wahh... Aku turut bangga, Bung. Kemampuan berbisnismu memang patut di acungi jempol."
Jungkook mengeluarkan smirk lantas pandangannya pun tertuju pada sebuah undangan yang ada di atas meja. Ia mengambilnya, mengacungkan benda tersebut pada Jimin sementara lelaki bertubuh mungil namun kekar itu hanya tersenyum saja.
"Bukalah..." ujarnya sementara Jungkook mulai membuka undangan tersebut dan membaca isinya.
"Serius kau akan menikah?"
"Aku sudah punya semuanya, Kook... Ayahku telah pensiun dan mempercayakan perusahaan ini padaku. Tinggal satu yang belum aku punya... Pasangan,"
Jungkook terdiam kala mendengar pernyataan dari sahabatnya itu, ia menaruh undangannya di atas meja lagi.
Wajah yang tadinya menampilkan senyum itu tiba-tiba saja menjadi murung. Mendengar Jimin berbicara seperti itu entah kenapa ia justru merasa tersindir.
Sebenarnya dia juga telah mempunyai segalanya, uang, kekayaan yang melimpah ruah, satu-satunya pewaris tunggal di keluargnya sebab dia adalah satu-satunya anak di keluarganya. Jika Jungkook menyetujui keinginan sang Ayah untuk pensiun, dia bisa langsung menjadi pemilik sah dari semua kekayaan yang di miliki oleh Ayahnya.
"Kapan kau akan menyusul?"
"Aku tidak ada niatan untuk menikah."
Jimin berdecak kesal. Padahal banyak sekali wanita-wanita yang begitu tergila-gila oleh Jungkook, tetapi Jungkook nya saja yang tidak ingin membangun suatu hubungan serius.
"Jeon, dengar... Orang-orang bisnis seperti kita ini harusnya sudah punya istri dan anak."
"Aku, ingin menghidupi keluarga kecilku dengan hasil jeripayahku sendiri." ungkapnya membuat kedua bola mata Jimin membulat sempurna sebab terkejut.
Kata-kata yang di ucapkan oleh CEO itu hadir karena Anna. Gadis itu yang telah menyadarkan hatinya tentang kehidupan yang sebenarnya itu bagaimana.
Anna benar, dia punya segalanya karena berkat usaha dan kerja keras dari kedua orangtuanya. Bahkan Jungkook tak pernah tau susahnya membangun perusahaan sendiri dari nol, dia tidak tau bagaimana perusahaan sang Ayah bisa sebesar itu, karena yang dia tau hanya tinggal mengurus dan menjalankannya.
"Aku sudah putuskan untuk membangun perusahaan video game. Sisa tabunganku akan aku gunakan untuk membangun bisnis sendiri."
"Hey.. Hey.. Hey.. Tunggu deh, ini benar kau kan Jungkook? Raga atau jiwamu tidak di tukar dengan siapa-siapa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
1. CEO JEON [M] ✓
FanfictionSebelum baca, follow dulu yawww💜💜 High Rank: #1 - bts (13 Juli 2020) #1 - btsjk (24 Juli 2020) #1 - bae (24 Juli 2020) #1 - jeon (03 Agustus 2020) #1 - Jungkook...