41

11.6K 1K 191
                                    

• I HOPE YOU ENJOY GUYS •

"Ah... Disini rupanya? Kenapa tempatnya jauh sekali?" gumamnya seraya menaruh buku itu di rak yang seharusnya.

Anna tersenyum senang ketika ia telah menjalankan bantuan Dosen Minah dengan buku paket yang sudah berada di tempat semestinya.

Wanita itu berjalan kearah pintu ruangan perpustakaan. Membukanya namun pintu tersebut justru tidak terbuka. Anna mencoba sekali lagi, terus mencoba dengan menggerak-gerakkan gagang pintunya namun nihil, usahanya kembali sia-sia.

"Kenapa tidak bisa dibuka?! Apa seseorang menguncinya dari luar?!! Ahh.. Tidak! Ini tidak boleh terjadi!"

Brak!! Brak!! Brak!!!

"Hallo... Apa ada orang di luar?! Tolong! Aku terkunci disini!" seru Anna serya terus memukul pintu tersebut dengan kuat selama berkali-kali.

"Ah! Bagaimana ini?! Hiks~"

Anna mulai panik, mencoba berteriak meminta tolong sekali lagi namun tidak ada yang mendengar teriakannya itu. Dengan cepat dan penuh hati-hati, Anna mulai berlari kearah jendela ruangan perpustakaan untuk berteriak dan meminta bantuan pada Changmin yang dia pikir masih berada di wilayah parkir.

"Tidak! SENIOR CHANGMIN! SENIOR CHANGMIN TOLONG AKU!!" serunya dengan suara lantang. Kepanikan itu kembali timbul, manakala Changmin justru memasuki mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan dirinya.

Anna mulai menangis, wanita itu mulai mengeluarkan air matanya dan mulai terduduk kaku di ujung tembok. Ingat akan ponselnya, dengan cepat ia pun menghapus air matanya dan menghubungi Jungkook untuk minta bantuan."

CALK ON📞

'Hallo, sayang... Maaf, aku masih ada urusan kantor dan sedang di luar kota. Mungkin aku akan pulang larut nanti...'

"Jeon! Jungkook, aku---"

CALL OFF📞

"Akh! Sial! Kenapa disaat-saat seperti ini batrai ponselku malah habis?! Hiks... Bagaimana ini?"

Anna kini mulai terduduk kaku di depan pintu perpustakaan dengan ketakutan luar biasa. Apalagi lampu di perpustakaan ini mati dan tak ada pencahayaan sama sekali disana.

"Hiks... Bagaimana ini, Nak?" tangisnya pecah seraya mengelus perutnya yang berisi buah cintanya bersama Jungkook.

Ia tak dapat berpikir lagi sekarang, batrai ponselnya mati dan Jungkook juga sedang berada di luar kota.

Hari semakin malam, Anna melihat kearah jam tangannya yang kini mulai menunjukan pukul 8.

Brakk!! Braak!! Braak!!!

"Noona!! Kau disana?!"

"Yeonjun?! YEONJUN-AH! Hiks, aku mohon tolong aku.."

"Noona!! Ah! Sial! Pintunya kenapa terkunci?! Yak! Noona! Dengarkan aku baik-baik, Noona menjauhlah dari pintu karena aku akan mencoba mendobraknya!"

"A-aku sudah menjauh.."

Yeonjun langsung saja berusaha keras mendobrak pintu tersebut susah payah. Namun pintu ini masih belum mau terbuka juga daritadi.

"Shit! Dimana penjaga kampus sebenarnya?!!"

"Yeonjun-ah... Apakah bisa? Hiks, aku mohon cobalah buka... Aku takut gelap..."

Pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah itu pun mulai menendang pintu perpustakaan dengan kuat saking kesalnya, sampai akhirnya ia pun mengeluarkan senjata api yang di berikan Jungkook padanya waktu itu. Jungkook pernah bilang kalau ia boleh menggunakan senjata api ini saat dalam keadaan yang benar-benar mendesak.

1. CEO JEON [M] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang