SPECIAL CHAPTER : Kejutan Tahun Baru

2.3K 294 15
                                    

Happy reading💕
and
Happy New Year 2021🎉



















Liburan akhir tahun kali ini akan menjadi liburan yang berbeda buat Sakha. Biasanya 2 sampai 3 minggu sebelum tahun baru dia bakal santai-santai dirumah buat liburan. Bahkan kadang pagi ini ujian terakhir, sorenya dia langsung pulang ke rumah--meninggalkan abangnya sendirian yang pasti pulang telat karena perbedaan sistem perkuliahan. Tapi tahun ini beda--entah kesambet jin pohon mangga tetangga yang mana, Sakha nungguin abangnya sampai abangnya itu selesai ujian dan berniat pulang bareng kerumah

Kost nomor 17 mulai sepi karena satu persatu penghuninya pulang buat liburan natal dan tahun baru di rumah masing-masing bareng keluarga. Seperti saat ini, Sakha duduk di ruang keluarga dan melihat Dava menyiapkan koper dan barang bawaannya untuk pulang ke Bandung

“Lo gak pulang?”
Sakha menggelengkan kepalanya, “Nanti bareng bang Rakha”
“Kadang, biasanya lo juga paling awal pulang kalo liburan begini. Abang lo juga lo tinggal. Ada apaan?”

“Gak papa, pengen nemenin bang Rakha aja. Pengen ngerayain ulang tahun bareng”
“Lah emang biasanya lo gak pernah ngerayain bareng?”
“Jarang, kan biasanya bang Rakha baru pulang 2 atau 3 hari setelah tahun baru”

Dava mengangguk-anggukan kepalanya, “Terus lo pulang kapan?”
“Mmm..tanggal 31 kayaknya”
“Buset, bang Rakha selesai ujian tanggal berapa emangnya?”
“Tanggal 30 sore”
“Tanggal 30 masih ujian? Syukur gue kagak jadi masuk kedokteran, bisa gak liburan gue”

“Emangnya lo ngambil kedokteran?”
“Hehe, pilihan pertama gue kedokteran, baru teknik”
“Emang lo pinter?”
“Ya setidaknya gue lebih pinter daripada lo yang gak bisa bedain mana ikan piranha sama yang mana ikan buat refleksi kaki”










Dava adalah penghuni kost nomor 17 terakhir yang pulang--selain si kembar Sakha dan Rakha. Setelah Dava pulang tadi siang, malem ini Sakha sama Rakha cuma berdua aja di kost yang bisa dibilang cukup besar itu--walaupun dibanding rumah mereka, masih besaran rumah mereka
“Kha?”
“Ya bang?”
“Udah beli tiket kereta?”
“...”

“Udah belum?”
“...hehe, belum” Rakha menatap datar kembarannya itu,“Kata lo kemarin mau beli. Tau gitu gue aja yang beli”
“Iya iya, habis ini dipesenin”

Rakha yang sedang khidmat menikmati makanan tiba-tiba melihat kearah adik kembarnya itu yang...terlihat ketakutan?
“Lo kenapa sih?”
“Bang…”
“Hmm?”
“Malem ini tidur berdua ya. Kalo nggak gue yang tidur di kamar lo”

“Lo kenapa sih?”
“Takut..”
“Hah? Biasanya juga gue di kost sendiri tiap akhir tahun biasa-biasa aja”
“Itu kan lo, bang. Ini pertama kalinya gue di kost cuma berdua sama lo, apalagi lo tau gue penakut”

“Lo juga pake sok-sok an mau nungguin gue. Emangnya ada apaan?”
Sakha menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seolah akan ada orang yang mendengar percakapan mereka, “Gak tau, tadi tiba-tiba ada semilir angin di tengkuk gue. Terus...kata Wawan cerita ke gue...deket kolam renang itu...ada penampak--”

Tang!

“ALLAHU AKBAR!” Suara panci jatuh dari arah dapur sukses membuat Sakha segera berlari dan memeluk abangnya, “Ya kaann, baru aja dibilang udah dateng”
“Makanya lo jangan ngomong sembarangan”
“Maaf, maaf, maaf. Kan gue cuma ngomong katanya Wawan…”
“Tapi lo ngomong apa yang dikata Wawan”
“Iya juga..” Sakha melihat sekitarnya dengan was-was, “Maaf ya maaf”

“Mm, Kha?”
“I-iya bang?”
“Gue gak bisa nafas”
Sakha segera melepaskan pelukannya pada tubuh Rakha dan menunjukkan cengirannya pada pria itu, “...hehe maaf bang”









Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang