KKN Story 2 : Madava Berulah

838 137 28
                                    

Happy reading💕






















Sudah 3 hari ini Hendra bersama geng engkohnya serta Sakha bergantian menjaga Dava dan menemani Yudha. Entah mengapa penyakit Dava malah semakin parah, tidak hanya tidur sambil berjalan namun pria itu juga….kesurupan. Tadi malam saat Hendra dan para engkoh berjaga, pria bongsor itu tiba-tiba membuka matanya lebar dan menatap tajam semua orang yang berjaga di kamarnya. Kemudian ia berjalan keluar, namun Hendra menahan tangannya. Tiba-tiba Dava menatap marah dan mencekik pria itu, Dava mengangkat tubuh Hendra hingga kaki pria itu tidak lagi menapak tanah. Sedangkan tenaga Ansel, Winwin, ditambah Yudha saja tidak cukup untuk melawan Dava

Kehebohan malam itu akhirnya membuat anggota kelompok Dava mengetahui yang sebenarnya—Madava bukan sakit yang bisa diobati oleh dokter. Pagi harinya, saat Sakha menuju rumah singgah kelompok Dava, pria itu terkejut saat melihat dua pria bersama satu gadis juga pergi ke arah rumah singgah Dava. Hendra dan para engkoh masih ada disana saat Sakha. Kamar Dava juga dipenuhi oleh beberapa anggota kelompoknya, Sakha sudah menduga lama kelamaan masalah ini pasti akan diketahui oleh mereka juga

"Koh…leher lo kenapa?" Sakha lebih terkejut saat melihat lebam yang cukup parah di leher Hendra

"Tadi malem si Dava nyerang Hendra, dia nyekek si engkoh. Heboh banget tadi malem, makanya pak Kades sampe dateng” Sakha melirik sejenak pada dua orang pria yang berdiri di samping kasur Dava. Namun matanya memicing saat melihat gadis yang berdiri di belakang salah satu pria itu, wajahnya tidak asing untuk Sakha

“Yudh” 
Yudha menolehkan kepalanya saat Sakha memanggilnya, “Kenapa?”
Sakha menarik pria itu mendekat dan berbisik padanya, “Yang di belakang bapak baju putih itu…siapa?”

Pertanyaan Sakha membuat Yudha menaikkan sebelah alisnya dan menatapnya curiga, “Lo naksir?”
“Gue bukan Dava”
“Oh, kali aja lo kayak Dava. Dia juga naksir tuh cewek soalnya” ucapan Yudha membuat Sakha semakin mengerutkan keningnya

“Dia siapa?”
“Anaknya pak Kades disini, namanya…Puspa”
Sakha menarik tangan Yudha dan Hendra untuk sedikit menjauh dari kerumunan itu, pria itu menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum mengajak mereka berdua berbicara, “Seminggu yang lalu, gue…mergokin Dava berbuat ‘gak senonoh’ sama…cewek di belakang bapak baju putih itu di dekat air terjun”

“HAH?!” Hendra yang terkejut atas ucapan Sakha segera menutup mulutnya sendiri karena tidak sengaja berteriak. Sedangkan Yudha segera menatap tajam gadis itu, pria itu baru menyadari bahwa Puspa bersembunyi di belakang ayahnya dan menghindar dari tatapan Sakha

“Yang bener lo, Kha?”
Sakha mengangkat tangannya dan membentuk huruf V, “Lo boleh tanya Yuju, gue mergokin mereka bareng Yuju”
“Mereka ngapa…in?” bisik Hendra
“Pas gue lihat…baru ciuman sama grepe-grepe sih. Tapi gue gak tau sebelum itu mereka ngapa—”
“Mas Dava ini…sepertinya sudah berbuat tidak sopan”
“Berbuat tidak sopan?!”
.
.
.
.
.





Sakha berjalan pelan sambil berpikir apa yang harus mereka lakukan pada Dava. Malam ini ia kembali ke rumah singgah kelompoknya, bahkan Hendra juga kembali ke desa tempat ia melaksanakan KKN. Karena kasus Dava sudah diketahui oleh kelompoknya, mereka sepakat untuk membantu Yudha menjaga Dava sembari Kepala Desa dan sesepuh desa mencari cara untuk menyembuhkan pria itu. Sesepuh desa yang memeriksa Dava mengatakan bahwa Dava seperti membuat penunggu desa tersebut marah karena berbuat tidak sopan. Entah perbuatan apa yang dimaksud, pria tua itu tidak menyebutkan apapun. Sakha berjalan lemas menuju ke rumah singgahnya, pria itu tahu ada seorang gadis yang berkacak pinggang sedang berdiri di depan pintu rumah—entah menunggu siapa

“Habis dari man—et et et, mau kemana lo?” Sakha yang berniat untuk menghindari gadis itu dengan melewatinya malah ditarik paksa dan membuatnya menabrak tubuh gadis itu. Gadis itu, Yuju terdiam sejenak saat Sakha bukannya berpindah tempat melainkan menaruh dagu di pundaknya. Yuju mencoba untuk menyingkir tubuh pria itu, tapi niatnya terhenti saat mendengar Sakha menghela nafasnya berat. Sakha yang Yuju kenal…susah untuk mengungkap perasaannya kecuali pada abangnya, maka dari itu Yuju hanya bisa menepuk-nepuk pelan punggung pria itu sampai pria itu sendiri yang memutuskan untuk menceritakan apa yang ia rasakan

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang