Mission of Love

1.9K 222 6
                                    

Happy reading💕
dan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa bagi yang muslim























“Misi pertama. Kirim bunga kesukaan Stella, coklat dan surat cinta atas nama bang Sat”
Juna membacakan sebuah kertas yang didapatkannya dari Johan. Ya, misi mereka untuk membuat kakak tertua mereka tidak sad boy lagi dimulai dari sini. Setelah kejadian di gudang beberapa hari yang lalu, akhirnya Johan memutuskan untuk membuat grup chat tanpa Satria demi keamanan dan kedamaian bersama.

Pasukan penghuni kost yang berjumlah 11 orang--karena gak mungkin Satria ikut dan Vernon juga masih di luar kota, dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama terdiri dari Juna, Sakha, Joshua dan Uzi. Kelompok kedua ada Dava, Hendra, Ochi dan Chan. Dan kelompok ketiga ada Johan, Rakha, dan Wawan. Masing-masing dari mereka diberi misi oleh Johan untuk mempersatukan Satria dan Stella kembali

“Heran gue, yang putus mereka kenapa kita yang ribet sih?” tanya Uzi sambil memotong-motong kecil cake nya. Ya, kelompok 1 sedang berkumpul di kafe tempat kerja Juna sekarang setelah kelas mereka selesai
“Ya kasihan, Zi. Lo mau ngelihat bang Sat galau tiap hari cuma gara-gara dikasih undangan sama mantan?”
“Tapi bang, terus sekarang gimana caranya kita tau bunga sama cokelat kesukaannya Stella kalo kita aja gak boleh tanya bang Sat apalagi Stella nya langsung?” tanya Sakha bingung
“Bener juga...”
“Emang kita cenayang gitu bisa tau kesukaannya apa? Aneh-aneh aja si Johan”

“Koh…” Juna yang mendengar panggilan Thea langsung menengokkan kepalanya ke arah kasir
“Kenapa The?”
“Thea bantu boleh gak?”
“Bantu apa?”
“Itu...cari tau kesukaannya kak Stella”
“Hah? Gimana caranya?”
“Hehe”

---

Mari kita berpindah ke kelompok kedua selagi kelompok pertama merencanakan bagaimana cara menjalankan misi mereka. Kelompok kedua terdiri dari Dava, Hendra, Ochi dan Chan. Mereka lagi rapat juga tapi beda jam, karena sekarang jam menunjukkan pukul 12 malam dan tebak mereka dimana. Hayo, ada yang bisa tebak gak mereka dimana?

Tak!

Tak!

“Nyamuknya ya tuhan. Please deh, gue gak mau donor darah ke lo ya!”
“Haiya, kita juga gak ada yang mau bang Chi”
“Makanya pake a*tan(merk lotion nyamuk)”

“Bang Dava”
“Hm?”
“Motivasi lo apa sih ngajak rapat tengah malem di dalem gudang begini? Banyak nya--”

Tak!

“Greget gue” Ochi menatap Dava, Hendra dan Chan yang menatapnya, “Hehe, maaf. Monggo dilanjut”
“Gue bacain dulu ya misi dari bang Jo. Misi kedua, menyiapkan kejutan untuk Stella”
“Kejutan?”
“Haiya, kita mau ngasih apa coba?”
“Pasang bom aja. Nanti kalo meledak, si Stella pasti terkejut”
“Gak gitu konsepnya bang Chi”
“Emang gak guna dia punya pengalaman pacaran…”

“Abang-abang, sorry nih. Gue gak tau bentuk kejutannya gimana. Soalnya...gue sendiri gak ada pengalaman”
“Santuy Chan, Hendra sama Dava kan ahlinya percintaan”
“Haiya, kalo saran oe sih mending makan malem romantis aja”
“Masalahnya koh, ini bang Sat kagak tau. Ya masa si Stella makan malem romantis sendirian”
“Bener juga”

Tiba-tiba otak Dava bersinar, “Gimana kalo kita hias depan rumahnya Stella pake bunga-bunga sama lilin”
“Dav, yang bener aja lo. Beberapa hari ini hujan terus, gimana kalo gagal?”
“Iya bang Dava”
“Ya cari plan b”
“Haiya kalo ngomong dipikir ya, ini aja modal dari kita sendiri kok. Pake cari plan b segala, duit darimana?”
“Udah lah gampang koh, pelit amat sih lo. Ini demi bang Sat juga”
“Oe gak mau ya keluar duit banyak--”
“Lo kok gak setia kawan banget sih asdfghjklqwertyuiopzxcvvbnm” Chan menatap kedua abangnya yang saling berdebat tidak tau waktu dan tempat itu. Ini kapan selesainya?
“Bang Chi, di lerai dong koh Hendra sama bang Dava nya”

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang