Happy reading💕
Siapa bilang cowok gak suka ngeghibah?
Siapa bilang cowok gak bisa ngerumpi?
Siapa bilang cowok gak suka ngomongin orang lain?
Siapa bilang cowok gak bisa julid?Bisa dong, masa nggak. Ya setidaknya kan cowok masih manusia yang penuh dengan dosa dan khilaf. Spesies spesies cowok kayak di atas itu bisa kalian jumpai di Kost Nomor 17. Hayo ada yang bisa nebak siapa orangnya?
Sabtu pagi yang cerah di Kost Nomor 17, ada cerita apa hari ini?Untuk kalian yang selalu ngikutin cerita para pasukan penghuni kost mungkin sudah tidak asing lagi dengan rutinitas sabtu pagi para penghuninya. Apalagi kalo bukan ngebangkong alias bangun siang. Mumpung libur kan? Paling hanya beberapa diantara mereka yang….bisa dibilang cukup rajin? Ada dua tipe soalnya, tipe rajin yang terpaksa seperti Rakha dan Hendra yang terkadang dapat kelas praktikum pengganti hari libur dan tipe rajin yang memang keinginan sendiri seperti Vernon yang akhir-akhir ini hobi jogging bareng ayang, Joshua yang standby di gereja buat ngeliat Natalie, dan Wawan. Wawan ngapain? Tentu saja mempersiapkan box-box untuk usaha dessert box kesayangannya. Namun ada kegiatan lain yang ia lakukan akhir akhir ini…
“Tumben, pagi-pagi udah nyiram tanaman?” sindir Juan, si penghuni Kost Nomor 21 yang sepertinya baru saja kembali dari olahraga paginya
“Emang kenapa?”
“Ya gak papa. Biasanya tuh taneman sampe layu dulu baru disiram. Kalo kagak, ya nunggu hujan”“Sok tau. Lo sendiri ngapain pagi-pagi bawa handuk di pundak? Habis narik angkot?”
“Sorry ya, gue habis jogging keliling komplek biar sehat”
“Cih, iya deh yang sok sehat”
“Makanya Wan, kalo libur itu dipake buat olah--”Byur!
“B*ngsat! Lo mau ngajak gue berantem?!” Juan yang basah kuyup karena siraman air seember dari Wawan menantang pria itu untuk bertengkar di pagi hari
“Oops, sorry. Kelewatan nyiramnya. Tapi….kebetulan banget kan lo habis jogging, pasti bau keringet, belum mandi. Sekalian aja gue siram biar lo mandi bareng taneman. MAKANYA JADI ORANG JANGAN BANYAK BACOT!” hmm…sayang sekali cermin kostan di pasang di dalam rumah. Seharusnya di pasang di luar juga agar Wawan bisa...ngaca
“Rajin nih, nyiram tanaman. Tumben banget?” Joshua yang baru saja keluar dari pintu depan kost tersenyum melihat Wawan yang sibuk merawat tanaman
Namun berbeda dengan reaksi Wawan yang menatapnya sinis, “Gue rajin salah, gue males salah! Kenapa sih? Ada apa? Apa salahnya kalo gue nyiram tanaman? Gak boleh apa?”“Ng-nggak gitu”
“Nih ya bang, baru pagi loh. Udah ada 2 orang yang tanya ngapain gue nyiram tanaman? Emang sejarang itu ya gue keluar buat nyiram tanaman? Kayak...orang orang pada heran gitu kalo gue keluar buat menghirup udara pagi sambil nyiram tanaman. Ada apa sih, ada apa?” Joshua hanya bisa mendengarkan ocehan dan keluhan Wawan tanpa bereaksi macam-macam. Hingga di akhir keluhannya, Joshua menghela nafasnya pelan, “Lagi PMS ya?”“Sekarang lo malah tanya apa gue PMS. Lo kira gue cewek apa? Ada apa sih? Ada apa dengan dunia? Apakah sudah gila atau gima---”
“SAYUUUR~” ocehan Wawan terhenti saat melihat tukang sayur keliling melintas di depan kost. Namun bukan berusaha untuk menghentikan tukang sayur itu, Wawan justru membiarkannya lewat begitu saja“Titip dulu, bang” Wawan menyerahkan alat penyiram tanaman atau yang biasa di sebut gembor itu kepada Joshua. Setelah itu pria itu buru-buru pergi mengejar tukang sayur dan meninggalkan Joshua yang masih kebingungan
“Ada apaan sih?” Joshua yang penasaran, menyembulkan kepalanya dari pinggir pagar untuk melihat Wawan yang sedang….oke, Joshua paham sekarang. Wawan sedang sibuk memilih sayur sambil bergosip dengan ibu-ibu komplek
“Oalah, ternyata ada niat terselubung nongkrong di depan kostan”
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanficSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...