Selingkuh : Part 3

1K 148 24
                                    

Happy reading💕





















⚠️ WARNING
Mengandung kata-kata 17+, panjang nih tsay, 4000+ word. Semangat ya😊




Hendra berangkat ke kampus lebih pagi dari biasanya. Bahkan ketika pasukan penghuni kost lain belum bangun, pria itu sudah sampai kampus sesuai perjanjiannya dengan Claudia. Benar saja, saat baru turun dari mobil gadis psiko itu sudah menyambutnya di parkiran dengan senyum yang merekah

“Good morning, baby”
Masa bodo dengan sapaan dari gadis itu, Hendra segera mencengkram kerah kemeja milik gadis itu, “Lepasin Cecil! Lo berurusan sama gue, bukan sama Cecil. Cecil gak ada hubungannya sama ini semua!”

Bukannya ketakutan, Claudia malah tertawa dan tersenyum manis, “Ada dong, masa gak ada. Kalo gak ada, percuma dong gue culik dia. Kan dia yang ngehalangin gue buat jadi pacar lo, iya gak? Iya dong. Eh, btw lo tau gak…walaupun cewek lo itu gak seksi, tapi bisa buat 3 orang yang kemaren ngeraba tubuh dia…” gadis itu mendekatkan dirinya pada Hendra, “Jadi pengen nerkam”
“S*alan!”

“Tapi lo tenang aja, udah gue tahan kok. Masalahnya gue gak janji…kalo lo nolak gue lagi, ya gue biarin aja dia nerkam bocah itu. Jadi gimana?”
Hendra semakin mencekik gadis itu dengan menarik kerah kemejanya, “Mau lo apa?”
Gadis itu malah tertawa semakin nyaring dan mendekatkan diri pada Hendra

Cup!

“Morning kiss for my new boyfie. Dan…kalo mau nyekik, jangan disini” gadis itu semakin tersenyum dan mendekatkan bibirnya pada telinga Hendra, “Diranjang aja”
“Sinting!”
.
.
.
.
.





Hendra mengacak rambutnya kasar, gadis itu benar-benar sudah gila. Jika bukan karena ia manahan Cecil, mungkin sudah dari tadi Hendra mencekik gadis yang seharian ini menempel di sampingnya. Bahkan dengan gilanya gadis itu memamerkan hubungan mereka kepada teman-temannya
“Lepasin tangan lo!” Hendra menghempas kasar tangan Claudia yang mulai memegang bagian-bagian tubuhnya

“Kenapa sih, sayang? Hm?” sungguh, jika membunuh itu diperbolehkan, mungkin Hendra sudah membunuh gadis itu saat ini juga, “Kamu kan pacar baru aku, emangnya kenapa kalo aku nempel terus sama kamu?” tangan gadis itu kembali menjamah bagian tubuh Hendra yang membuat pria itu risih, apalagi ketika gadis itu dengan terang-terangan mencium Hendra didepan umum
“B*ngsat!”

Cup!

“Ih, mulutnya kasar deh. Aku suka” Hendra semakin memandang jijik pada gadis itu. Bahkan ketika ia melihat sekitarnya, beberapa orang memperhatikan mereka dengan berbagai tatapan aneh. Hendra yang sudah sangat kesal memutuskan untuk pergi dari taman itu dan menjauh sejauh mungkin dari gadis psiko itu. Namun dengan cepat gadis itu berhasil menghentikan langkah Hendra

“Satu langkah lagi lo maju…gue bakal telpon orang-orang gue buat…nerkam Cecil. Lo mau lihat? Gue bisa minta mereka video—”
“Jangan sentuh Cecil seujung kuku pun!” dengan wajah merah padamnya, Hendra menunjuk wajah Claudia yang tersenyum menatapnya

“Oke, oke…gue gak bakal sentuh bocah itu. Asal lo…” gadis psiko itu kembali mendekatkan dirinya pada Hendra, “Nurutin semua apa kata gue. Gampang kan? Oh iya dan satu lagi…kalo sampai lo lapor polisi, gue akan jamin” gadis itu mengaitkan paksa kelingkingnya kepada kelingking Hendra, “Gue jamin…lo gak bakal bisa lihat dia senyum lagi. Yang lo suka itu senyumnya kan? Manis mana sama gue?”

“Jangan macem-macem sama Cecil!” peringat Hendra
Gadis itu menjauhkan tubuhnya dari Hendra dan berlagak takut, “Nggak, gue gak bakal ngapa-ngapain kok. Paling cuma…gue bunuh?”
Seketika Hendra mencengkram lagi kerah kemeja milik Claudia, “Sampe lo berani nyakitin Cecil, gue juga gak akan biarin lo hidup!”

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang