Happy reading💕
Hari libur...libur kuliah, libur tugas, libur praktikum, libur ngapelin pacar. Libur apa lagi ya? Libur deh pokoknya. Enaknya ngapain lagi selain bangun siang, main handphone tambah rebahan. Udah paling enak, walaupun tidak memerlukan biaya atau energi yang besar. Ini bukan hari Sabtu, atau hari Minggu. Atau bahkan hari libur nasional lainnya. Ini hanya hari...Selasa, tapi memang ada beberapa pasukan penghuni kost yang tidak ada jadwal kuliah atau ada yang kuliah siang
Salah satunya Madava. Iya, Madava Haditama Kusuma, salah satu pasukan penghuni kost yang memiliki badan paling besar, paling bongsor dan paling memakan banyak tempat
Drrtt…. Drrtt
Dava meraba nakas untuk mengambil handphonenya yang bergetar, “Pagi sayaaaang! Kenapa cant--”
“SAYANG SAYANG PALA LO KAYANG! Ini gue!” spontan Dava menjauhkan handphonenya dari telinganya dan mengerjapkan mata beberapa kali. Sungguh, matanya yang masih setengah terpejam tiba-tiba terbuka lebar setelah mendengar teriakan seseorang di seberang teleponnya itu. Dava menghela nafasnya saat melihat tulisan ‘Nenek Lampir’ di layar handphonenya“Apa?” demi melindungi gendang telinganya, Dava memilih untuk mengeraskan volume panggilannya dibanding harus menempelkan kembali handphone itu ke telinganya
“Gue bawa mobil hari ini. Mau ke Bekasi”
“Jauh banget. Ngapain?”
“Ngapain kek. Kepo”“Harus banget kesana?”
“IYA! Lo ngapain tanya tanya? Kepo banget kek Dora. Gue ambil mobilnya nanti jam 10”
“Lo mau minjem apa malak sih?!”
“Heh, papah beliin mobil itu buat kita berdua ya. Bukan buat lo doang! Lo harusnya bersyukur gue masih berbaik hati biarin tu mobil di parkir di kostan lo, sering lo pake buat maksiat sama tuh cewek-cewek, dan gue biasa aja tuh”Dava menatap layar handphonenya sambil memanyunkan bibir, “Iya iya. Nanti ambil aja sendiri kalo gue keluar. Ada di atas meja belajar gue, pintunya kagak gue kunci” bahkan tanpa salam penutup, gadis yang berstatus sebagai adiknya itu langsung menutup telepon begitu saja
“HOAM!” Dava menguap lebar sambil merentangkan tangannya keatas, “Selamat pagi dunia. Masih pagi udah di bikin kesel sama nenek lampir. Cakep! Eh...itu bukan pantun deng” monolog pria itu. Dava melirik ke arah jam dinding miliknya, dan jam itu menunjukkan pukul jam 8 pagi, “Harusnya gue bisa tidur sampe jam 1 siang kalo gak dibangunin tuh nenek lampir”
Pria bongsor itu meregangkan badannya sejenak sebelum….merebahkan kembali dirinya ke kasur
“Siapa bilang gue mau bangun gitu aja” kekeh Dava, “Ayo kita lihat apa yang trending hari ini” pria itu mulai membuka beberapa sosial media miliknya“Mie ayam sudah menjadi salah satu hidangan legendaris di Indonesia. Biasanya kita gunakan sumpit dengan sendok karena ini hidangan berkuah. Jangan langsung makan. Jika ambil mie, jangan sampai naik-naik seperti ini, tidak boleh. Digulung-gulung...makan lewat samping sendoknya. Pangsit, terlalu besar untuk mulut saya. Belahkan di mangkok. Ini lumayan licin, jadi saya suka tahanin dengan sumpit. Daripada kita tuang sambel nya, kita gunakan sendok. Tergantung budaya, angkat mangkok kurang sopan. Saat fine dining, kita jangan angkatin peralatan makan seperti sendok apalagi mangkuk. Jika memang ada sisa sedikit lagi, angkat sedikit pun dari meja juga jangan--”
Dava menelan ludahnya, “Apa kabar gue yang kalo makan mie ayam, kuahnya suka gue minum dari mangkoknya”
“Karena kita tetap harus slay~”Dava menaikkan salah satu tangannya dan meniru gerakan chef di video itu, “Slay~” Dava terus melihat video dari chef itu hingga mendengar suara pintu yang terbuka secara tiba-tiba
“Udah jam 10, masih rebahan aja? Rejeki lo di patok ayam ntar!” rupanya Diva yang membuka pintu kamar Dava dengan bar-barly
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanfictionSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...