SPECIAL CHAPTER : Lebaran

1.9K 219 16
                                    

Happy reading💕
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H
Minal Aidin Wal Faizin ya
Maaf udah lama gak update🙏




















“Allahukbar allahuakbar allahuakbar…
Laa illaa haillallahuwaallaahuakbar. Allaahu akbar walillaahil hamd”

Suara takbir menggema di seluruh penjuru masjid bahkan sekitarnya. Suara yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat muslim. Suara yang selalu dirindukan untuk didengar bersama dengan keluarga sebelum merayakan hari yang fitri.

Setelah mendapatkan THR dari Joshua yang mengakibatkan pria itu tidak punya uang saku untuk pulang--ya, walaupun tetep aja mudik. Para pasukan penghuni kost nomor 17 satu persatu kembali ke rumah mereka masing-masing pada lebaran ini. Biasanya yang pulang cuma yang muslim, kalo yang non muslim apalagi yang rumahnya deket kayak Johan malah males pulang. Entah kenapa…

Tapi lebaran tahun ini beda, iya beda. Soalnya semua pasukan penghuni kost pulang ke rumah mereka masing-masing. Lebaran tahun ini bertepatan dengan peringatan kenaikan Isa Almasih--jadi saat yang muslim melaksanakan Sholat Ied, yang non muslim juga melakukan ibadah di gereja masing-masing. Dan sekarang, mari kita berkunjung ke rumah pasukan penghuni kost. Let’s go!

Twin’s House
Yang pertama, kita akan kerumah si kembar--Sakha dan Rakha. Sakha yang notabene panitia RMR a.k.a Remaja Masjid Ramadhan komplek Universitas Nusa Bangsa dan Bahasa tahun ini justru memilih mudik 1 minggu sebelum lebaran. Bahkan dia nagih THR dari Joshua pakai transferan--udah dikasih, maksa pula. Dia meninggalkan jabatannya sebagai bendahara dengan menyerahkan semua uang kas RMR pada Uzi, yang berujung pria imut, bermuka bantal nan menggemaskan itu memaki-maki pada Rakha--soalnya Rakha gak pulang bareng Sakha jadi Uzi maki-maki yang ada aja. Sakha gak bilang kalo mau mudik duluan. Dia cuma ninggalin uang kas dan surat diatas meja belajar Uzi saat pria itu masih di kampus lalu kabur begitu saja seperti istri minggat dari rumah--hah?

Oke, back to si kembar yang lagi merayakan idul fitri di rumah mereka
“Mami, papi..maafin Dara ya” tradisi sungkeman masih sangat nampak di keluarga ini. Lebaran tahun ini si kembar gak kemana-mana soalnya eyangnya yang dateng kerumah mereka
“Iya sayang. Cepet nikah ya”

“Jangan cepet-cepet juga. Kamu masih muda. Emang mau nggendong anak kemana-mana sedangkan temen kamu masih asik nongkrong?”
“Curang. Sakha disuruh cepet nikah sedangkan kak Dara jangan cepet-cepet”
“Ya beda”
“Emang apa yang beda?”
“Kak Dara perempuan, lo laki-laki” jawab Rakha
“Lah?”

“Mami papi maafin Sakha ya. Sakha bandel”
“Emang”
“Kurang-kurangin deh playboy mu ya nak, mami gak mau mati muda cuma gara-gara di demo mantanmu jilid dua”
“Itu arti Sakha laku, Mi”

Papi tertawa mendengar ucapan Sakha, “Itu artinya gen papi dominan di Sakha”
“Emang apa hubungannya?”
“Papi kan dulu banyak cewek--AW! Ibu!”
“Gak usah sombong, cepet gantian! Makin lama ibu makin laper ini”

“Mami, papi..maafin abang ya”
“Iya mami maafin, kamu kapan bawa pacar ke rumah? Dara udah serius sama pacarnya, Sakha juga udah banyak mantannya”
“Iya, bang. Kamu sampai kapan pacaran sama buku terus?”
“Kamu gak laku emangnya? Masa ganteng kok jomblo? Mustahil”--hmm..Rakha Sabar, Rakha ganteng







Madava’s House
Setelah acara maaf-maafan, Dava duduk di ruang tamu dan dikelilingi oleh tante-tantenya yang asyik menanyakan resep kue kering
“Dava, kok bisa ini enak banget nastarnya?”
“Ya...bisa tante”
“Aduh Dava, udah ganteng, pinter masak. Kok suami idaman banget sih”
“Dava ini kok bisa pas banget manisnya? Enak banget. Lyra, kamu tuh cewek masa kalah sama Dava. Belajar sana sama Dava biar bisa masak, gak dapet cowok nanti kamu” ucap salah satu tantenya itu pada anaknya
“Dava resepnya apa? Kok enak banget rotinya” atas pertanyaan-pertanyaan itu, Dava cuma bisa senyum ganteng menanggapinya. Ya, mau jawab apalagi. Kalo dijawab juga pasti ditanya lagi--gak ada habisnya.

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang