Mahasiswi Baru : Part 2

2.5K 316 9
                                    

Happy reading💕

























Hari ini rencananya Ochi, Lisa sama Dyana akan bertemu dengan adik tingkat mereka yang tergabung dalam kelompok yang mereka bimbing. Sebagai kakak tingkat yang baik, Ochi meminta Lisa dan Dyana agar datang lebih dahulu dibanding adik tingkatnya. Setelah menjemput Dyana dari kostnya, Ochi segera menuju tempat pertemuan mereka

“Bang, udah ada kak Lisa”
“Lis!”
Perempuan berambut sebahu itu menengok saat Ochi dan Dyana memanggilnya, “Woy bang, Yan”

Ternyata sudah ada 2 anggota kelompok mereka yang sudah datang--mahasiswa baru memang rajin sekali
“Halo” Ochi menjabat tangan mereka satu persatu, “Bintang, tapi panggil aja Ochi”
“Halo kak, saya Arjun”
“Saya Jana kak”
“Haloo, aku Dyana. Kalo susah panggil aja kak Yana”
“Lis, lo udah kenalan belum?”
“Yaudah lah bang”

Tidak selang beberapa lama banyak anggota kelompok yang hadir. Dalam kelompok Ochi, ada 12 anak dari berbagai jurusan di fakultas seni dan sastra budaya. Waktu menunjukkan pukul setengah 8 malam saat semuanya sudah hadir di tempat pertemuan

“Oke, udah semua kan ya? Lisa, absen udah jalan?” perempuan berambut sebahu itu hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban

“Oke abang mulai ya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, perkenalkan nama abang Bintang atau bisa kalian panggil bang Ochi. Abang disini sebagai ketua pendamping kelompok 5 Pangeran Diponegoro. Abang harap, kita bisa solid, bisa akrab satu sama lain. Abang juga minta kerja sama kalian dalam ospek ini. Semoga ospek ini bisa berjalan dengan lancar juga”
“Aamiinn!!”
“Oke, abang minta kalian perkenalan diri masing-masing dulu aja ya. Habis itu nanti kak Lisa bakal bacain peraturan dan tata tertib ospek, apa yang harus kalian lakukan dan apa yang gak boleh dilakukan. Terus nanti lanjut kak Dyana bakal bacain tugas-tugas kalian selama ospek”










Pertemuan kali ini berjalan dengan lancar--untuk ukuran pertemuan yang pertama kalinya. Ochi kira ia akan canggung dengan yang lainnya, ternyata anak-anak itu begitu lucu dan menyenangkan--bahkan ternyata salah satu dari mereka ada saudara sepupu dengan Juna. Rasanya Ochi bersyukur mendapatkan tim seperti mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 10 malam saat Ochi membubarkan pertemuan mereka

“Makasih banyak bangg”
“Yok, sama sama” Satu persatu anak-anak itu pergi meninggalkan Ochi, Dyana dan Lisa

“Yan, ayo”
“Hehe, bang. Gue pulang bareng kak Lisa aja ya”
“Loh? Kenapa?”
“Mau cari jagung bakar bareng kak Lisa”
“Yaudah, kalo gitu gue duluan. Kalian hati-hati, cewek jangan pulang malem malem”
“Siap bang, hati hati juga”
“Siap komandan!”








Ochi melihat seseorang yang tak asing saat hendak pergi dari tempat itu
“Sasha kan?” perempuan itu mendongakkan kepalanya saat namanya dipanggil
“Bang Ochi?”
“Kok belum pulang?”
“Mm, belum bang. Belum dapet ojol nya, dari tadi gak ada yang nerima” perempuan yang dipanggil Sasha itu menunjukkan layar handphonenya yang sedang membuka aplikasi ojek online, namun di layarnya tertulis ‘akan kami carikan pengemudi untuk anda’. Entah sudah berapa lama gadis itu berdiri disitu dan menunggu orderannya diambil oleh pengemudi ojek online

“Sasha nge kost?” perempuan itu mengangguk sebagai jawabannya
“Dimana?”
“Daerah Artaloka bang, belakang kampus”
“Yaudah sama abang aja pulangnya”
“Eh, tapi bang. Nanti ngerepotin..”
“Terus mau sampai kapan nunggu ojolnya?” Sasha menunduk menatap sepatunya. Ada benarnya juga ucapan Ochi. Waktu menunjukkan hampir pukul setengah 11 malam, apa masih ada ojol yang mau ngambil orderannya di daerah itu?

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang