Puasa Sunnah

2.2K 259 22
                                    

Happy reading💕






















Malam ini, pasukan penghuni Kost Nomor 17--kecuali Joshua yang lagi lembur, Rakha yang sibuk ngerjain tugas di kamarnya, Chan yang lagi keluar sama temen-temennya sama Hendra yang lagi dinner sama Cecil, pada ngumpul di meja makan, habis makan malem bareng

“Bang, bang, bang”
“Hmm?” Dava menatap malas pada Wawan sambil menyuap jeruk yang dikupasnya
“Besok puasa sunnah ternyata. Ibu gue bilang”
“Puasa apaan?”
“Nisfu Sya’ban”

“Itu puasa apa?” tanya Johan yang duduk di seberang Wawan
“Bentar bang…”
“Puasa sunnah, bang. Puasa yang nggak wajib dilakukan, tapi kalo dilakukan dapat pahala. Semisal gak dilakuin juga gak papa, gak dapet dosa. Tapi dianjurkan”
“Ooo..” Johan mengangguk-anggukan kepalanya paham atas penjelasan Ochi

“Jakarta. Malam Nisfu Sya’ban adalah malam mulia setelah malam Lailatul Qadar. Waktunya yakni pada 15 Sya’ban. Malam Nisfu Sya’ban memiliki beberapa keutamaan dan manfaat antara lain dosa-dosa kita akan diampuni. Selain itu, permohonan hamba Allah SWT yang soleh akan dikabulkan. Malam Nisfu Sya’ban juga disebutkan dalam hadist riwayat Imam Ibn Majah. Dari d*tik news”
“Masyaallah…”
“Jadi, abang-abang ku pada puasa gak?”

Krik...krik...krik



5 detik



10 detik




1 menit




2 menit




10 menit




14,9 menit




Tidak ada satupun yang menjawab pertanyaan Wawan, “Halo? Bang abang. Ada orang gak sih?”
“Gue puasa, Wan” ucapan Juna sukses membuat semua pasukan penghuni kost yang muslim--Satria, Ochi, Uzi, Sakha, Dava dan Wawan menatapnya dengan tatapan aneh

“Ngapain lo pada natap gue begitu? Emang gak boleh?”
“Bukan gak boleh, koh” ucap Sakha
“Terus?”
“Kadang aja lo puasa sunnah, puasa ramadhan aja banyak yang bolong” jawab Dava

Juna menatap datar teman-temannya itu, “Dav…”
“Iya koh?”
“Sebelum ngomong, ngaca dulu ya. Puasa tahun kemarin yang banyak bolongnya bukan gue. Tapi lo”
“Tapi lo juga banyak bolongnya, koh”
“Tapi lo lebih banyak”
“UDAH UDAH! Sesama banyak bolong puasa tidak boleh saling mengejek”

Dava melemparkan kulit jeruknya pada Sakha, ”Ngaca lo, bambang!”
“Gak usaha nengahin, lo juga banyak bolongnya, Sakha!”

---

Dikarenakan semua pasukan penghuni kost yang muslim akan melaksanakan puasa sunnah--yang...err, kadang banget dilakukan. Bukan kadang, malah baru tahun ini semuanya ikut puasa sunnah. Biasanya cuma Uzi, Rakha sama Sakha--itu pun Sakha gara-gara dipaksa abangnya.

Satria, Wawan, Dava dan Sakha lagi pergi ke supermarket buat beli bahan masakan untuk sahur nanti
“Kenapa sih kita gak beli makanan jadi aja terus nanti diangetin?”
“Bener juga”
Dava menatap datar Satria, “Tadi yang ngide ke supermarket siapa coba?”
“Udah sampe sini juga. Gue beliin titipan abang gue dulu ya” Sakha segera berjalan menuju tempat tujuannya sedangkan ketiga pria yang lainnya itu hanya diam saja

“Tapi bang, ini udah jam setengah 11 malem. Warteg mana coba yang buka jam segini?”
“Masakan padang?”
“Warung padang mana yang buka jam segini?”
“Hmm…”

20 minutes later..

“Ayok pulang” ajak Sakha yang telah selesai berbelanja
“Bentar Kha, kita belum nentuin mau makan apa buat sahur”
“Lo beli apa, Kha?”
“Nugget, sosis, sama sarden--titipan abang. Roti sama meises--titipan bang Uzi. Mie sama telur--titipan bang Ochi sama Koh Jun”

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang