Tunangan?!

1.5K 208 12
                                    

Happy Reading💕





























Pagi yang cerah dan langit yang biru menyambut Sakha yang bangun pagi hari ini. Entah dalam rangka apa, tadi malem mimpi apa atau kesambet siapa, tapi di hari libur pagi ini--oh iya, ini hari Sabtu, Sakha bangun pagi. Karena hari Sabtu, semua pasukan penghuni kost menikmati hari libur mereka masing-masing. Waktu masih menunjukkan pukul 8 pagi, namun Sakha sudah bangun--hm, gak biasanya. Ada apa ini?

Sakha meregangkan tubuhnya keatas, kebawah, kesamping kanan, ke samping kiri dan ke depan sambil tersenyum pada dunia dengan senyumnya yang bahkan lebih hangat dari sinar matahari pagi ini
“Yahooo!” baru bangun, Sakha sudah menyapa dunia

“Gmaiiilll--eh, salah. Muyahooo!” Sakha tersenyum lebar sambil melihat sekitarnya. Namun... pria itu melihat sesuatu menempel di pintu kamarnya
“Serangga? Oh, serangga. Serang--SERANGGA?! ABANG TOLONG ADA SERANGGA!!” Sakha segera berlari sambil berteriak menuju kamar abangnya

Tok! Tok! Tok!

“ABANG ABANG!!!”

Tok! Tok! Tok!

“AB--”

Kriet!

Dugh!

“Aduh! Ada apaan sih Kha?!” Rakha yang terpelanting karena ditabrak tubuh besar Sakha, menatap kesal pada adik  kembarnya yang naik ke atas kasurnya itu
“A-ada…”
“Ada apa?!”
“Ada...serangga bang” Rakha menepuk jidatnya sendiri saat mendengar bahwa adik kembarnya itu heboh hanya karena sebuah serangga

“Jenisnya?”
“...gue gak ngelihat jelas bang. Nempel di pintu tadi. Ta-tapi kayaknya belalang deh” Rakha menatap adiknya itu miris. For your information, Sakha memiliki phobia dengan belalang. Kenapa bisa? Kalian tau kan betapa nakal dan keponya Sakha waktu kecil. Selain numpahin kopi panas diatas kepala dan percobaan menabrakkan diri ke mobil yang lewat, Sakha juga pernah masukin belalang hidup kedalam mulut sampai hampir bikin dia meninggal karena sesak nafas, soalnya belalangnya nyangkut di tenggorokan. Aneh pokoknya..

“Terus..setelah lo lihat lo ngapain?”
“...lari ke kamar abang”
“Lo buka pintunya?”
“Iy-iya…”
Rakha mendramatisasi dengan menutup mulutnya dan membelalakan matanya, “Kalo masuk ke kamar lo gimana Kha?” tanya Rakha yang sukses membuat Sakha ketakutan

“Abaang, bantuin cari ya”
“Nggak, lo udah ganggu weekend morning gue. Minggir..” Rakha mengambil selimutnya dan kembali menidurkan diri di kasur
“Bang..”
“Hati-hati aja kalo nanti malem lo tidur sama bela--”
“ABANG IH!!”



Rakha menikmati secangkir kopi panas sembari memainkan handphonenya di ruang makan. Sesekali ia melirik kearah Sakha yang sibuk menyiapkan sarapan untuknya. Padahal rencananya hari ini Rakha mau bangun sekitar jam 10 atau jam 11 karena tadi malam ia begadang mengerjakan tugas. Namun karena suara speaker masjid milik adiknya itu, akhirnya ia terbangun dan tidak bisa kembali tidur

“Wih...bau nya enak” ucap Chan yang baru saja turun dari lantai atas bersama Joshua
“Sakha kok kadang bangun pagi?” tanya Joshua yang ikut bergabung di dapur sambil melihat Sakha memasak
“Rencananya pengen masakin sarapan buat kalian, terus--”

“OH yaudah, sekalian aja sekarang masakin buat kita sama yang lain” Joshua terkekeh dan menepuk pundak Sakha, “Bilang dong dari tadi, gue udah mau masak mie buat sarapan. Jangan lama-lama ya, gue udah laper” Sakha menampakkan ekspresi kesalnya saat Joshua dan yang lainnya hanya duduk sambil memandangnya yang sedang memasak

Satu persatu pasukan penghuni kost mulai keluar kamar masing-masing setelah mencium bau masakan Sakha yang sukses membuat perut mereka dangdutan. Alhasil Sakha juga harus menambah porsi masakannya, karena  yang awalnya hanya untuk dirinya dan Rakha berubah menjadi untuk seluruh pasukan penghuni kost

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang