Nonton Film : Part 2

1K 150 13
                                    

Happy reading💕


















⚠️
Mengandung spoiler film KKN di Desa Penari. Untuk yang belum nonton dan mau nonton, baca nya nanti aja ya😁



Dava menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seperti orang ketakutan, “Gu-gue...didatengin badarawuhi”
“HAH?!” Satria mengambil tempat duduk d sebelah Dava dan menatap pria itu ragu, “Lo boong kan?”

“Bang, lo lihat nih. Kantong mata gue” Dava menunjukkan bawah matanya yang memang sedikit bengkak
“Lo nangis?”
“Gue takut!”
“Terus ngapain lo gelap gelapan disini bego?”
“Gu-gue gak tau harus ke kamar siapa”

“L-lo serius?”
“Sumpah bang! Gue ngelihat dengan jelas”
“G-gimana ceritanya?”
“Sebenernya gue biasa aja nonton film kemarin, tapi gak tau kenapa sejak balik ke kamar tadi malem, alunan sindennya itu...tiba-tiba terngiang-ngiang di kepala gue. Udah gue coba alihin, gue denger lagu lain tapi entah kenapa gue ngerasa semua lagu itu liriknya berubah”

“Berubah gimana?”
“Berubah jadi lirik sinden itu, bang”
“Emang lo nyimak banget alunan sindennya?”
“Nggak, biasa aja. Makanya gue juga heran. Seakan gue emang hapal alunan sindennya. Padahal kan cuma sepintas doang di film”

“...anjir, terus gimana?” Satria mulai serius mendengarkan Dava karena raut wajah pria itu benar-benar ketakutan
“Gue gak bisa tidur, bang. Sampe jam 2 pagi. Terus gue ketiduran, tapi gue gak yakin itu beneran tidur apa nggak”
“Maksudnya?”
“Jadi antara tidur sama nggak gitu, bang. Soalnya gue...mimpi ketemu badarawuhi”

“Yang bener lo?”
“Gue berani sumpah bang, dia duduk di sebelah gue. Megang pundak sama pipi gue, terus...bilang kayak gini ‘cah bagus’. Terus gue berusaha bangun kan, tapi badan gue susah gerak. Pas gue coba buka mata...beneran di depan gue, bang. Pake selendang ijo” Satria yang awalnya merasa biasa saja seketika merinding saat angin menerpa tengkuknya tepat setelah Dava menyelesaikan ceritanya

“Astaghfirullah, gue merinding”
“Makanya gue mending di sini, bang. Gue tak--”

Prang!

“ALLAHUAKBAR!” Satria dan Dava terlonjak kaget saat suara panci jatuh dari arah dapur
“Sorry sorry” keduanya memasang wajah cengo saat melihat kehadiran Joshua yang entah sejak kapan berada di dapur. Padahal dapur berada di belakang mereka

Joshua menatap bingung keduanya, “Kalian kenapa pucet banget gitu? Sakit?”
“...kaget”
“Sorry”
“Anjir lo sejak kapan disitu, Josh?”

“Baru aja kok. Sorry ya” Joshua menatap jam di dinding, “Oh udah jam setengah 7, gue berangkat dulu ya”
“JAM BERAPA?!” Satria terkejut saat melihat jam menunjukkan pukul setengah 7 pagi, “Anjir! Gue telat!”

Satria segera menuju rak sepatu namun ditahan oleh Joshua, “Sat, lo yakin mau berangkat ke kantor?”
“Yaiyalah Josh, gue ada rapat pagi!”
Kali ini Dava yang menatap Satria bingung, “Lo yakin mau rapat pake rambut model gitu? Anjir kayak anak punk!”
.
.
.
.
.




Hari Senin...biasanya menjadi hari paling sibuk untuk para pasukan penghuni kost. Hari pertama untuk melakukan aktivitas setelah 2 hari libur, malah menjadi hari libur tambahan untuk sebagian para pasukan penghuni kost karena kemarin menonton film horor. Ternyata, selain Dava ada beberapa pasukan penghuni kost lain yang ‘dihantui’ setelah menonton film

“Gue juga! Anjir gue gak bisa tidur sampe subuh!” keluh Juna, “Padahal gue biasa aja pas nonton”
“Gak cuma lo, Jun. Gue juga” ucap Rakha
“Bukannya lo kemarin tidur di kamar Sakha ya bang?” tanya Dava. Pria itu tau tadi malam Rakha tidur di kamar Sakha karena Dava melihat pria itu masuk ke kamar Sakha

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang