Selamat Hari Raya Idul Adha bagi teman-teman yang merayakan (hari ini) 🙏
Happy reading💕
Satria berjalan cepat menuju ruangannya, ia bahkan mengabaikan sapaan dari beberapa orang di divisinya. Hingga sampai di depan suatu ruangan, ia menarik nafasnya dan menghembuskan dengan cepat untuk mengurangi kegugupan
Tok! Tok! Tok!
“Masuk!”
Satria memasuki ruangan dengan senyuman kaku di wajahnya. Pria itu juga menutup kembali pintu ruangan itu
“Ada apa Satria?”
“Maaf pak, apakah bapak bisa ikut saya ke ruangan CCTV?”Satria hanya duduk diam di kursi kerjanya sambil menunggu sesuatu. Ia bahkan tidak fokus mengerjakan pekerjaannya
Kriet!
Pria itu menatap pintu ruangan yang terbuka dan menampilkan seorang pria yang tertunduk lesu, keluar dari ruangan itu. Namun ketika tatapan Satria bertemu dengan pria itu, pria itu justru menatap Satria marah dan langsung berlari ke arah Satria untuk menarik kerah kemeja pria itu
“S*ALAN LO! MASIH ANAK BARU, BELAGU YA LO?! BERANI-BERANI NYA LO BUAT GUE DIPECAT!”“BAGAS! WOY!” bahkan karyawan yang lain ikut melerai Bagas dan Satria yang membuat keributan di divisi itu
“Lo b*ngsat ya! Buat apa lo ngadu ke pak Aji masalah itu?! Gue bakal ganti duit lo, tapi nanti! Gue bahkan belum gajian! B*jingan, masih anak baru udah songong lo ya?!”“Mas, ini bukan masalah lo pinjem duit sama gue. Tapi lo udah ngambil uang kantor!”
Kilatan marah masih terlihat di mata Bagas, namun ia tidak bisa berkutik apapun lagi karena saat ini semua orang sudah tau kelakuannya
“Lo ngambil duit kantor?!” bahkan Damar, pria yang duduk di samping bilik Satria terkejut atas pernyataan Satria“S*alan lo!”
Bugh!
Satria tidak sempat untuk menghindari pukulan Bagas yang berhasil mengenai pelipis kirinya dan terdorong cukup jauh
“SINI LO B*JINGAN! BERANI-BERANINYA LO BIKIN GUE DIPECAT!” Bagas kembali menarik kerah Satria yang membuat pria itu limbung. Namun beruntungnya, sebelum pukulan kedua, Bagas berhasil ditarik mundur oleh beberapa karyawan dan pihak keamanan
“SINI LO S*ALAN!”“Bagas, kamu sudah saya pecat. Silahkan keluar dari sini!” tanpa pria itu sadari, pak Aji sudah berdiri di belakang kerumunan karyawan dan melihat semua kejadian dalam diam
“Pak, saya janji bakal ganti semuanya, pak! Tolong pak, maafin saya pak!” Bagas bahkan sampai bersujud dibawah kaki pak Aji
“Keamanan, tolong bawa pergi”
“PAK! TOLONG SAYA PAK! SAYA GAK MAU DIPECAT!”
.
.
.
.
.“Astaghfirullah, gue capek” keluh Sakha
“Look very tired nih, mau dipijetin mas?” tawar Ochi dengan kekehannya saat melihat Dava merebahkan kepalanya di sandaran sofa, begitu pula dengan Sakha dan Hendra
“Boleh boleh”
“Bayar ya”“Ah elah bang”
Ochi tertawa mendengar keluhan Sakha, “Habis dari mana lo pada? Kelihatan capek bener”
“Marathon”
“Marathon? Marathon drama?”
“Kalo marathon drama kagak bakal sampe ngos-ngosan gini dong, bang”
“Drama 21+ mungkin?”
Hendra menatap Ochi sinis, “Pengalaman ya?”
“Sering sih”
“HAH?!”“Minggir! Minggir! Minggir!”
“Buset dah!” Dava bahkan terdorong saat Wawan menabrak kakinya karena ingin mengambil remote televisi
“Apaan sih Wan?”
“Hari ini sidang isbat”
“Sidang…isbat? Bukannya idul adha masih lama?”
“Kagak tau, katanya hari ini” ucap Wawan yang sudah siap di depan televisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanficSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...