Happy reading💕
“TUNANGAN?!” kedua pria kembar itu saling bertatapan satu sama lain kemudian mengalihkan pandangannya kepada gadis yang asyik memakan makan malamnya dengan tenang itu
“Kak Dara serius?”
“Ini bukan april mop, ngapain kakak bercanda” jawab sang gadis santai“Kok tiba-tiba?”
Gadis itu, Dara mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan salah satu dari adik kembarnya itu, “Gak tiba-tiba kok. Kakak sama Kai udah pacaran 4 tahun. Kalo dia ngajak kakak serius ya harusnya alhamdulillah dong”
“Kak Dara…mau nikah muda?”
Dara memutar bola matanya malas, “Umur kakak udah hampir 26 tahun ya, emang 26 disebut muda? Kenapa sih kalian? Kalian juga pengen nikah?”Rakha dan Sakha menundukkan kepala mereka dan berfokus pada makanan masing-masing. Tidak ada dari mereka yang berusaha atau berkeinginan untuk menjawab pertanyaan Dara
“Abang sama adek kenapa? Gak suka kakaknya udah mau nikah?” tanya pria paruh baya yang bingung melihat reaksi kedua anak lelakinya itu
“Bu-bukan gitu, Pih”
“Terus kenapa, dek?”
“...kecepetan”Brush!
“Uhuk, uhuk” Dara menyeka air di bibirnya yang baru saja menyembur keluar, “Kecepetan dari mana, Kha?! Kamu mau kakak nikah umur berapa? Nanti kalo kakak jadi perawan tua gimana?!”
“Ya gak papa, kan kakak bukan kita”
“Rakha, sekali lagi lo ngomong, gue lempar piring ya!”“Kalian ini kenapa sih?” kali ini mamih yang bertanya bingung kepada dua anak kembarnya
Rakha meletakkan sendok dan garpu yang dipegangnya, “Kita cuma gak mau kak Dara cepet-cepet nikah, Mih. Kita takut kak Dara salah pilih. Lagipula kita belum kenal deket sama calonnya”“Tapi Mamih sama Papih udah”
“Kok kita belum?!” tanya Sakha kaget
“Karena kalian jarang dirumah”
“Tapi harusnya kakak juga kenalin ke kita dong”
“Buat apa?”
“Kok buat apa sih?!”
“Kalo gitu kita gak akan ngerestuin kak Dara” ucap Rakha
“Iya!” tambah Sakha“Kakak gak perlu restu kalian”
“PERLU!”
Dara memutar bola matanya malas, “Kompak bener kayak paduan suara. Terus kalo kalian gak ngerestuin kakak, kalian mau apa?”
“Ya kakak gak boleh nikah”
“KOK GITU SIH?!”
.
.
.
.
.Brak!
Rakha hanya melirik sejenak saat seorang pria yang notabene adalah kembarannya membuka pintu kamarnya dengan bibir yang dimanyunkan. Setelah menutup pintu, pria itu berjalan dengan menghentakan kakinya dan langsung merebahkan diri diatas kasur milik Rakha sambil menelungkupkan wajahnya
“Abang…”
“Hm?”
“Gimana ini?”
“Gimana apanya?”
“Kak Dara”
“Yang lo khawatirin apa?”Sakha membalikkan tubuhnya dan menatap kosong ke arah langit-langit kamar Rakha, “Seperti apa yang lo bilang di meja makan, bang. Gue juga khawatir kak Dara salah pilih, masalahnya ini nikah, bang. Gak cuma satu dua tahun tapi selamanya”
“Tapi kan ini masih tunangan, Kha”
“Tetep aja bang, kita aja belum kenal deket sama calonnya kak Dara”Rakha memutar kursi belajarnya dan menatap Sakha, “Kalo gak salah pas gue KKN, lo bilang kalo kak Dara bawa pacarnya ke rumah”
“Oh, iya. Tapi sepintas doang taunya, soalnya waktu itu cuma nganterin kak Dara pulang kerja terus gue juga mau nongkrong sama temen gue”“First impression lo gimana?”
“Frist…apa?”
“Kesan pertama”
“Oh, kesan pertama” Sakha terlihat berpikir sejenak, “Gue juga agak lupa sih mukanya. Tapi….sipit”
“Rasis ya lo!”
“Kata lo kesan pertama”
“Tapi gak harus fisik dong”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanfictionSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...