Gara-gara Paket

1.2K 160 12
                                    

Happy reading💕


































P.s : Ini timingnya sebelum ramadhan ya, setelah libur tahun baru



“Libur telah usai~ libur telah usai~” jika kalian mengira Wawan sedang menyanyi, kalian salah besar. Pria itu sedang menggerutu sambil menyeret kopernya ditengah hujan gerimis yang melanda Jakarta--hanya saja, menggerutunya bernada. Wawan terus memanyunkan bibirnya sejak berangkat dari Surabaya--mulai ia yang ditinggal oleh Uzi dan Juna, gr*b nya yang mogok di tengah jalan saat akan ke stasiun hingga ia yang tidak dapat gr*b untuk pulang ke kost dan berakhir naik angkot. Makanya ia harus berjalan dari depan komplek hingga ke kost

Kriet!

“BA!”
“Anj*ng! BANG JOHAN!!!”
.
.
.
.
.



“Wan, muka lo--”
“APA?! KAYAK APA?! MAU NGOMONG APA LO?”
Sakha spontan memundurkan kepalanya saat mendengar gertakan Wawan, “Buset…”

“Lo kenapa sih?”
“Masih tanya gue kenapa?! Gak kelihatan nih di muka?!”
“Wush, santai bro. Gue kan gak ada salah sama lo” Vernon memilih untuk menghindari Wawan daripada harus kena semprot pria itu

“Kalian liburan ngapain aja gaes?” untuk mengalihkan kecanggungan akibat kekesalan Wawan, Satria bertanya pada para pasukan penghuni kost yang sudah pulang ke kost, “Akhirnya setelah beberapa minggu gue cuma sama Johan dan Joshua, kalian pulang juga”

“Gue...sibuk pemotretan” sombong Dava
“Halah yang difoto juga tangan lo doang”
“Ya kan itu juga termasuk pemotretan!”

“Eh, kata Dava kemarin kak Dara tunangan, kok kalian gak undang kita?!” protes Ochi
“Kak Dara?” tanya Vernon bingung
“Kakak perempuannya abang kembar” jawab Chan. Vernon mengangguk anggukan kepalanya paham

“Dasar mulut ember” desis Rakha yang melirik sinis pada saudara sepupunya itu, “Gak jadi. Gagal”
“Hah?! Kok gagal?”
“Makanya kita gak mau ngundang kalian” ucap Sakha, “Cowoknya gak baik, b*jingan! Cowok kecoa”
Vernon mengerutkan keningnya, “Cowok kecoa?”
“Kotor dan menjijikan”
“Wait….WHAT?!”

“Mantannya--bukan deng, pacarnya banyak. Dia selingkuh sama temen kantor kakak gue, bahkan sampai hamil. Si Sakha yang buka semua kebusukannya. Dia ngedatengin bala tentara terus nyuruh semua cewek yang ditipu sama si cowok buat nyumpahin cowok itu”
Sakha menganggukan kepalanya dengan semangat, “Mantap kan gue?”
“Terus?”
“Ya batal. Kabur tuh cowoknya” ucapan Sakha membuat para pasukan penghuni kost yang lain mengangguk-anggukan kepalanya

“PAKET!!”
“Paket?”
“Siapa yang pesen paket?” tanya Chan. Namun tidak ada satupun yang mengaku
“Gue baru dateng kemarin, gak mungkin udah pesen paket” ucap Juna

“Bang Sat atau bang Jo?” kedua pria itu menggelengkan kepalanya
“Gue gak pesen apa-apa” ucap Johan
“Sama, gue juga” tambah Satria, “Joshua mungkin?”
“Bisa jadi”

“Misi, PAKET!”
“Chan, buka pintu sana!”
Chan yang sibuk mengerjakan proyeknya seketika menoleh kaget pada Wawan yang memerintahnya, “Lah?! Kok gue?!”
“Kan lo paling bontot”

“Apaan sih?! Kok pake senioritas segala?”
“Ya kan lo paling muda, harus nurut apa kata abang!” ucap Wawan bersikeras
“Kok gitu?!”

“WOY PAKET WOY!”
“Udah lah sono Chan! Buka pintunya!”
Dengan perasaan kesal dan wajah muram, Chan terpaksa meninggalkan proyeknya dan berjalan menuju pintu depan untuk mengambil paket yang bahkan bukan miliknya

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang