Renovasi

1.7K 227 8
                                    

Happy reading💕

























Bu Nana, Banu dan para pasukan penghuni kost berkumpul di ruang keluarga sembari memakan ayam goreng yang dibawa Bu Nana setelah menentukan apa saja yang harus diperbaiki. Tidak hanya banjir, bu Nana juga terkejut saat Uzi dan Chan melapor bahwa kamar mereka diserang kecoa terbang

“Kayaknya itu gara-gara hujan deh, tante. Rumah mereka kebanjiran jadi mereka cari tempat yang kering. Makanya mereka keluar dari sarangnya” tanggap Banu. Sedangkan Bu Nana hanya mengangguk-anggukan kepalanya paham
“Bisa jadi bang, Jakarta kan hujan deras beberapa hari ini. Bahkan deket rumah gue aja banjir” ucap Johan
“Masa perumahan mewah banjir sih bang Jo?”
“Kalo kata Dava itu wallahualam, Wan”

“Bu, boleh renovasi sekalian gak?”
“Renovasi apa Chan?”
“Mau ganti lemari sama cat kamar boleh?”
“Lo mau ngecat kamar lo?” tanya Banu
“Iya bang, kalo dibolehin”

Bu Nana tampak meminum air nya terlebih dahulu setelah berhasil menelan ayam goreng yang dimakannya, “Boleh aja sih kalo mau. Tapi yang bagus ya”
“Siap bu”
“Kalo...ditempel wallpaper boleh bu?”
“Boleh kok. Tapi yang bagus ya”
“Yang bagus itu gimana bu?”
“Ya, jangan yang aneh-aneh. Ini kan kost cowok, jangan cari wallpapernya yang bunga-bunga lah”
“Siap bu”

Vernon melirik Sakha yang duduk disebelahnya dan asyik bermain handphone
“Lo ngapain bang?”
“Shopping”
“Shopping?”
“Online shopping”
“Kadang banget, lo ngapain emangnya?”

“Mau ngerenov kamar juga”
“Mau lo apain?”
“Mmm…” Sakha berpikir sejenak setelah mendengar pertanyaan Vernon, “Pinginnya ngerubah warna cat kamar sih, kalo nggak masang wallpaper. Tapi gue males bebersih kamar habis itu. Gimana ya?”
“Ya terserah abang sih, kalo pasang wallpaper mungkin lebih mudah daripada ngecat. Btw, sekarang kan ada wallpaper yg bentuknya kotak-kotak gitu bang. Motifnya banyak, murah juga mudah pasangnya”
“Dimana?”

“Tokonya mpok Jamilah Kha” sahut Juna, “Ya di online shop lah”
“Gue kira di tokonya si mpok beneran ada. Ya udah gue mau menjelajah dulu”
“Kemana bang?”
“Ke alam online shop” pria itu berlalu meninggalkan Vernon yang menatap aneh pada Sakha, “Punya abang macem-macem jenisnya”

Hujan mulai mengguyur Jakarta lagi hari ini, “Kan bu hujan lagi”
“Ini udah masuk musim hujan apa ya?”
“Sekarang gak bisa diprediksi bu musim hujannya kapan. Soalnya sejak global warming, cuaca jadi gak menentu”
“Bener juga”
Seketika Wawan menatap Vernon yang duduk diseberangnya, “Non buku lo yang dijemur gimana?”
“Udah kok Wan, udah gue ambil” tapi disisi lain Sakha tiba-tiba berlari keluar kamar dan menuju lantai dua, ”SEPATU GUE!!” seketika semua pasukan penghuni kost panik karena mereka juga melupakan jemuran yang mereka jemur tadi pagi dan belum diangkat




---





Pagi hari enaknya sarapan apa ya? Nasi uduk? Nasi kuning? Bubur? Roti? Waffle? Atau apa?

Akibat musibah banjir dan serangan kecoa yang melanda Kost Nomor 17, akhirnya pasukan penghuni kost nomor 17 kecuali Joshua memutuskan untuk memperpanjang libur hingga senin alias bolos kuliah untuk merenovasi kost mereka. Seperti pagi ini, Juna yang tidak kuliah sedang sibuk membuat mie instan untuk sarapan. Syukur saja ibunya membawakan 1 kardus mie sebagai bekal untuk stok di kost. Ya, walaupun makan mie itu tidak baik, setidaknya menyelamatkan ia dari kelaparan--asal tidak dimakan setiap hari saja, atau ia akan terkena usus buntu

“Wih, pagi-pagi udah mie rebus aja nih koh Jun”
Juna menatap Chan dan tersenyum, “Laper gue. Lagipula habis hujan enaknya makan yang anget-anget” fyi, Jakarta diguyur hujan deras tadi malam dan karena plafon belum diperbaiki, pasukan penghuni kost juga bekerja keras lagi tadi malam

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang