Sepupu : Part 1

1.4K 188 17
                                    

Mohon maaf atas keterlambatannya dan happy reading💕



























Bagaimana rasanya jika kalian….
Dekat? Iya
Saling mengenal pribadi satu sama lain? Pasti
Sering jalan bareng? Apalagi
Kenal orang tua masing-masing? Belum sampai tahap itu sih, tapi ya udah tau banyak
Pacaran? ….nggak
Disebut apakah hubungan diatas? Hubungan tanpa status kah? Friendzone? Sahabat zone atau apa?

Apabila anggota termuda pasukan penghuni kost kita alias Chan mengalami yang namanya sahabat zone. Maka berbeda pula dengan salah satu anggota tertua kita, koh Juna. Jika selama ini kalian mengira Juna dan Thea--pegawai cantik yang dulu pernah ditolongnya dari preman sampai ia mengorbankan dirinya dan babak belur--pacaran, maka kalian salah besar.

Mereka berdua yang sudah terlampau dekat untuk disebut sebagai teman, terlalu mesra untuk disebut sebagai sahabat, terlalu luar biasa untuk disebut kakak-adik tingkat dan terlalu mustahil untuk disebut cinta bertepuk sebelah tangan. Ya, mereka tidak berpacaran, tidak berteman, tidak bersahabat apalagi..menikah. Hubungan mereka udah kayak massa jenis benda = massa jenis air alias melayang

“...jadi lo berdua selama ini belum pacaran?” Ochi melongo saat Juna bercerita bahwa ia berniat untuk ‘nembak’ Thea akhir pekan nanti
“Ya emang belum. Kelihatan kayak orang pacaran?”
“Bukan orang pacaran lagi, Koh. Lo kemana-mana sama Thea. Apa-apa ngeprioritasin Thea. Gue kira lo berdua malah lebih dari itu” timpal Sakha yang saat ini ikut bergabung dengan Ochi, Juna dan Dava yang asik bermain game

“Kalo gak pacaran, lo berdua kemarin ke hotel ngapain?” tanya Dava
“Astaga. Itu gue nemenin Thea booking meeting room buat acara kampus”
“Oh, gue kira…” ucap Dava disertai senyumnya yang mencurigakan

“Gue bukan lo yang suka keluar masuk motel ya”
“Sembarang--”
“Gue lebih elit”
“ANJIR! Lo pernah?!”
“Ya nggak lah! Gue terlalu sayang sama Thea dan gue gak mau ngerusak dia”

“Sayang tapi bukan pacar. Terus hubungan lo apa sama dia? HTS?” tanya Ochi yang sudah meletakkan handphonenya dan lebih memilih untuk fokus pada Juna dan ceritanya
“HTS apaan?”
“HTS itu permainan yang nebak kata, isi kotak-kotak bukan sih?”

“Itu TTS, Sakha”
“HTS, hubungan tanpa status”
“Nggak kok, gue…”
“Gue apa?”
“Temenan”
“Gak ada ya temenan kayak lo sama Thea”

“Ada kok”
“Apa?”
“Teman tapi mesra”
“Cukuplah saja berteman denganku, janganlah kau meminta--DAVA SERANG! ANJIR MALAH DILEWATIN!” dan Juna semakin memikirkan apakah hubungannya dengan Thea adalah HTS atau TTM



---




Hari ini hari Sabtu. Seperti biasa, hari Sabtu adalah waktu bagi para pasukan penghuni kost untuk beristirahat atau memanjakan diri--bangun siang misalnya. Bahkan Rakha dan Hendra yang mempunyai jadwal berbeda dari pasukan penghuni kost lain saja sedang bersantai sembari menaikkan kaki ke atas meja dan...membaca buku--orang rajin tuh emang beda ya? Liburan aja masih baca buku

“Lo gak ada kegiatan?” tanya Rakha basa-basi
“Nggak”
“Gak jalan sama Cecil?”
“Nggak”
“Kalian berantem?”
“Nggak”
“...lo nggak sarapan?”
“Nggak”

Rakha melirik kearah Hendra yang sangat konsentrasi dengan buku yang dibacanya, “...lo mau gak sarapan bubur di dekat taman?”
“Nggak”

Oke, Rakha menyerah. Mungkin Rakha dan Hendra sedikit mirip karena keduanya sama-sama pendiam, kaku dan irit ngomong. Tapi sungguh, Rakha pun tidak betah jika berdua dengan orang yang sejenis dengannya. Lebih baik ia dicereweti oleh Sakha yang bahkan sering bertanya hal tidak penting seperti ‘kenapa cicak merayap?’ dibandingkan hanya berdua saja dengan Hendra di tengah suasana awkward. Rakha beranjak dari duduknya dan berencana untuk membangunkan Sakha dan mengajak pria itu sarapan, karena perutnya sudah mulai berbunyi saat ini

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang