Happy reading💕
Suara ribut di lantai bawah membuat Uzi penasaran dan pergi ke lantai bawah untuk melihat apa yang terjadi
“Astaga! Ochi kenapa woy” Uzi terkejut melihat kondisi Ochi yang pingsan dan dipapah oleh pasukan penghuni kost lainnya. Mereka membawa Ochi ke kamarnya dan ((dengan terpaksa)) menggantikan baju Ochi yang sudah basah kuyup--daripada masuk angin, kan?
“Kok bisa sih bang Ochi begitu, Non?” tanya Wawan. Seluruh pasukan penghuni kost berkumpul diruang keluarga malam ini--bahkan Rakha yang sudah pergi ke alam mimpinya dijemput lagi oleh adik kembarnya
“Gue juga gak tau, Wan. Tadi kan gue ke rumah temen gue di daerah Menteng buat ngerjain tugas. Pas gue pulang, gue lihat bang Ochi berdiri di depan pager rumah orang sambil hujan-hujanan. Gue gak ngerti juga. Pas gue ajak pulang dia gak mau, katanya ada yang harus dia lurusin. Gue gak mungkin ninggalin dia soalnya itu hujannya lebat banget. Akhirnya gue titipin motor gue ke rumah temen gue dan niatnya nebeng bang Ochi aja. Pas gue balik dari rumah temen gue, bang Ochi udah pingsan. Gue bawa pulang deh” cerita Vernon
“Menteng? Jauh banget dia ke Menteng” Vernon hanya mengedikkan bahunya sebagai jawaban
“Rumahnya Friska” ucapan Uzi membuat seluruh penghuni menatapnya terkejut
“Dia.. hujan-hujanan di depan rumah Friska? Ngapain?”“Dasar bucin” Uzi yang mengatakan hal itu langsung pergi ke kamarnya Ochi. Entah apa yang dia akan lakukan
Uzi duduk di kursi dekat ranjangnya Ochi dan menatap pria itu dengan tatapan yang sulit diartikan. Tiba-tiba Uzi meraih sapu tangan yang ada di atas kepala Ochi dan mengompresnya lagi setelah ia celupkan ke air hangat di meja sebelahnya
“Lo ngapain sih hujan-hujanan? Segitu cintanya kah lo sama Friska sampai lo jadi bego kayak gini?”Uzi membuang nafasnya kasar, “Gue kenal lo dari SMP, ya gue akuin sih lo kalo naksir orang jadi bego seketika--g*blok malahan. Tapi gak gini juga,Chi” ucap Uzi bermonolog ria
“Gue tau lo ngincer Friska dari semester 1, dan dia pacar kedua lo setelah lo diputusin Dea 6 tahun lalu karena lo dibilang jelek. Tapi jangan bego-bego amat kenapa sih, heran gue. Lo tuh cowok, jangan karena lo cinta mati sama seseorang lo rela mati juga buat dia--emang dia mau ngelakuin hal yang sama buat lo? Lo tuh udah gede, Chi. Lo harusnya tau yang mana yang bener mana yang salah. Cewek yang cuma bisanya nyuruh-nyuruh lo, ngambek kalo kemauannya gak diturutin, ngancem putus setiap kalo lo gak bisa pergi sama dia, ngelarang lo kumpul sama temen-temen lo, ngawal dia kayak lo bodyguard nya.. cewek kayak gitu lepasin aja kenapa sih. Lo berhak bahagia, bro. Masih banyak cewek yang lebih baik dari dia. Dan asal lo tau, kalo gue gak pernah suka sama Friska. Gue dulu cuma pernah kerjasama UKM sama dia, dan setelah itu gue tau dia cewek yang kayak gimana. Tapi gue gak mau bilang ke lo, karena gue gak mau matahin hati lo. Lagipula gue gak suka Friska--soalnya....dia lebih tinggi daripada gue” Uzi menatap Ochi dengan perasaan sedih
“M-maafin gue, Zi” suara Ochi yang tiba-tiba membuat Uzi terjungkal dari kursinya
“L-lo kok bangun!?”
“Gue udah bangun dari tadi kali dan.. gue denger semua ucapan lo” Ochi bangun dan duduk di atas ranjangnya sambil tersenyum“Iya, gue akuin apa yang lo bilang itu bener. Gue bego, Friska cuma mau manfaatin gue aja. Gila, gue bucin banget ternyata” Ochi mengusap wajahnya kasar sambil tertawa sarkas
“Gue… tadi di depan rumah Friska buat minta penjelasan sama dia” ucapan Ochi membuat Uzi menaikkan sebelah alisnya
“Gue lihat dia jalan sama anak manajemen. Bahkan si cowok ngeposting foto mereka, sedangkan foto gue dihapus sama dia di ig dia. Pas gue selidikin ternyata dia bilang sama temen-temennya kalo dia udah putus sama gue… dan pdkt sama anak manajemen itu buat menangin taruhan. Gue g*blok banget ya” Ochi bercerita sambil menundukkan kepalanya. Ia merasa sangat menyesal--senang bukan main karena cintanya diterima, hingga bertengkar dengan sahabatnya sendiri karena perempuan
“Maafin gue ya, Zi. Gue salah” Ochi yang sudah menangis tanpa aba-aba memeluk erat badan Uzi hingga...
“HEH SIPIT GUE GAK BISA NAFAS BEGO!!!”
Meanwhile…
Tok! Tok! Tok!
Tok! Tok! Tok!
“Bintang gue tau lo di dalem! BINTANG MAAFIN GUE!”
Rakha dan Hendra yang kebetulan sedang berada diruang keluarga mendengar ketokan pintu disertai suara perempuan“BINTANG GUE MINTA--”
“Minta apaan mbak?”
“M-maaf. Bintangnya ada di dalam kan? Gue mau ketemu sama dia”
“Buat apa?”
“Kalian gak perlu tau”“Siapa bilang kita gak perlu tau, mbak pacarnya Ochi yang selingkuh itu ya?”
“Mas kalo ngomong jangan sembarangan ya!!”
“Wah, bang. Lo kalo ngomong suka bener deh” Hendra menepuk-nepuk bahu Rakha“Misi, mas. Saya harus ketemu Bintang” perempuan itu berusaha menerobos masuk namun ditahan oleh Hendra dan Rakha
“Eehh, mbak ini kost cowok ya. Mbak gak boleh sembarangan masuk”“BINTANG! GUE MINTA MAAF! GUE MAU NGEJELASIN SEMUANYAA!! MAAFIN GUE”
“Heh mbak, gak usah teriak-teriak. Ini bukan hutan dan situ bukan tarzan ya!”“BINTANG--”
Byur!
“Heh, cewek magadir! Pergi lo dari sini. Bintang bilang mau putus dari lo”
“HEH UZI MAIN SIRAM AE LO!!”
“ABANG KIRA KITA TANEMAN HAH?!” Rupanya selain menyiram Friska dengan seember air, Hendra dan Rakha juga kena siramannya💕Horanghae🐯💕
Friska
Haloo halooww
Kost nomor 17 balik lagi. Ini lanjutannya part kemarin yaa
Jangan lupa vote + commentnyaa
Horanghae🐯💕Salam
BesiBromIodin
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanfictionSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...