Happy reading💕
Apakah kalian mengenal Katty? Katty, iya Katty. Mungkin di beberapa cerita sebelumnya kalian pernah mendengar nama Katty. Oke, kita perjelas disini. Katty adalah nama kucing betina ras kampung milik Hendra yang sudah dirawat sejak kecil dan seperti anak sendiri. Agak lebay memang, tapi nyatanya Hendra sangat sayang pada Katty. Begitu pula Cecil, pacarnya Hendra. Gadis itu juga sangat menyukai Katty. Kehadiran Katty seperti orang ketiga diantara hubungan Hendra dan Cecil--tapi orang ketiga dalam artian baik kali ini, karena Katty sudah seperti anak sendiri.
Kalian mungkin akan iri pada Katty. Kucing yang berusia 2 tahun itu tidak hanya mendapatkan kasih sayang dari Cecil dan Hendra, melainkan juga dari seluruh pasukan penghuni kost. Bahkan bu Nana yang awalnya terkejut saat ada kucing di kostan saja jadi suka dengan Katty. Sebenarnya pertemuan Hendra dengan kucing itu juga tidak disengaja. Saat itu…
“Haiya...berat banget” Hendra mengangkat sebuah karung besar dengan sekuat tenaga bahkan mengeluarkan otot wajahnya juga
“Ha-haiya...haiyya ala sho--” Hendra berhenti ditempat dan nampak bingung--sepertinya ada yang salah dengan ucapannya barusan
“Haiya, ma-maaf oe terlalu banyak denger mereka latihan azan kayaknya”Dengan sisa tenaganya, Hendra mengangkat karung yang dibawanya dan melemparkannya ke dalam tong pembuangan sampah, “Kenapa ngebuang sampah B3 gak ada tempatnya sendiri sih. Ini kan bahaya, harusnya bisa dipisahin sama sampah lainnya” omel Hendra setelah berhasil membuang sampah berisi bahan B3 bekas praktikumnya. Hendra juga meregangkan tubuhnya sedikit setelah duduk di laboratorium selama 3 jam ditambah mengangkat karung sebesar itu, sebelum akhirnya ia berjalan menjauhi tempat sampah. Namun baru beberapa langkah, ia merasa ada sesuatu yang mengikutinya
Meow!
Hendra menghentikan langkahnya dan mengarahkan pandangan ke sekitarnya. Ia yakin bahwa ia mendengar suara kucing tadi--tapi, mana kucingnya? For your information, walaupun Hendra mahasiswa kedokteran hewan, nyatanya...dia tidak menyukai hewan. Bukan tidak menyukai, lebih tepatnya kurang menyukai. Ada perbedaannya kan? Ia juga sedikit takut pada kucing. Ya, setelah kejadian saat pertama kali ia masuk sebagai mahasiswa kedokteran hewan dan ia dicakar oleh kucing kampus--kucing hewan ya, bukan kucing jadi-jadian. Padahal waktu itu ia hanya disuruh menjaga kucing milik dosennya, namun...ia malah dicakar oleh kucing itu. Bukan hanya satu cakaran, ia mendapatkan 5 cakaran sekaligus, salah satunya di wajah dan itu sukses membuatnya trauma--karena lukanya tidak hilang hingga 6 bulan lamanya.
Meow!
Hendra menundukkan kepalanya dan melihat seekor anak kucing berwarna campuran orange putih sedang menggosok-gosokkan tubuhnya di kaki Hendra--lebih tepatnya di sepatu milik Hendra
“Lo orang ngapain disitu hah? Sepatu gue bukan handuk ya. Minggir lo”Meow!
Hendra melangkahkan kakinya menjauhi kucing itu namun kucing itu justru mengikuti Hendra. Jika Hendra diam, maka ia akan ikut diam. Jika Hendra berjalan, maka kucing itu akan mengikutinya juga. Bahkan jika Hendra berlari, kucing itu juga akan ikut berlari. Hendra berjongkok di dekat kucing itu dan berusaha menjauhkan kucing itu dari dirinya. Berkali kali, namun kucing itu malah keras kepala
“Haiya, lo maunya apa sih? Gue gak mau melihara apalagi ngasih makan lo ya. Hidup gue udah berat, lo jangan nambah beban lagi”Meow!
“AH UDAH LAH! SUKA-SUKA LO AJA!”
Setelah membuang sampah, Hendra tidak kembali ke gedung kampusnya melainkan berjalan menuju gedung kampus sang pacar, Cecil. Pucuk dicinta, Cecil pun tiba. Hendra melihat sang pacar berjalan keluar gedung dan menuju ke parkiran
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
Fiksi PenggemarSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...