Lulus

2.2K 292 22
                                    

Happy reading💕





























Pagi ini Joshua disibukkan oleh berkas-berkas yang harus dikumpulkan pada dosen pembimbing dan dosen pengujinya karena minggu depan Joshua akan sidang skripsi. Menjadi salah satu penghuni tertua dan yang pertama kali akan lulus di antara pasukan penghuni kost bisa menjadi suatu kebanggaan untuk Joshua. Tapi...apakah setelah ini ia akan pergi dari kost ini?

Tok! Tok! Tok!

“Bang Josh, mau bareng gak?” Joshua yang mendengar suara Wawan dari balik pintu segera meletakkan berkas-berkasnya
“Gue bareng sama Rakha aja deh Wan, gue bawa banyak berkas soalnya”
“Buat sidang ya bang?”
“Iya”

“Btw, bang Rakha emang belum berangkat?”
“Oh iya…” Joshua menarik nafasnya dalam, lalu “RAKHA LO DIMANA?”
“Meja makan”
“LO BERANGKAT KAPAN?”
“Bentar lagi”
“GUE NUMPANG”
“Ya”

“Ini kostan udah kayak hutan aja pake teriak-teriakan segala” Uzi yang keluar dari kamarnya menatap Joshua sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

“Yaudah gue berangkat dulu ya bang”
“Hati-hati dijalan, Wan” Wawan mengangkat jempolnya saat berjalan menuruni tangga sebagai jawabannya






“Kha, yuk berangkat” Rakha yang asik menghabiskan sarapannya membelalakan mata melihat banyaknya tumpukan berkas yang dibawa Joshua, “Banyak banget bang”
“Buat sidang minggu depan”
“Jadinya sidang lo minggu depan?”
“Iya”

“Bang, nanti gue dateng ya pas lo ujian. Gue bawain Bunga nanti”
“Bunga apa Chi?”
“Bunga 7 rupa”
“Lo kira gue jin pesugihan?”
“Ya daripada bunga tabur”
“Maksud lo gue kuburan?!”















Tok! Tok! Tok!

“Permisi bu”
“Ya silahkan masuk Josh” Joshua mengangkut berkas-berkasnya satu persatu ke hadapan dosen pembimbingnya
“Waduh, berkasnya banyak banget” dosen itu membuka salah satu skripsi milik Joshua, “Ini tebel banget, berapa lembar?”
“999 halaman bu”
“HAH!?”





“Yo, bro!” seorang pria menyapa Joshua setelah pria itu keluar dari ruangan dosen pembimbingnya
“Hei, John”
“Habis nyerahin berkas skripsi?”
“Iya, lo juga?” pria yang dipanggil Johnny itu berdehem sebagai jawabannya
“Lo ada kelas habis ini?”
“Nggak. Lo?”
“Nggak juga. Kantin kuy”

Dua pria yang sedang menjalani semester akhir itu berlabuh di kantin fakultas hukum
“Lo udah ada rencana habis lulus mau kemana?”
Joshua menatap Johnny yang asyik menyantap batagornya, “Mmm, gue belum tau sih, John. Lo sendiri gimana?”

“Gue?” Johnny terlihat berpikir sembari menatap batagornya, “Kayaknya gue balik ke Medan. Atau mungkin ke Surabaya kerja di firma hukum om gue”
“Gue...gak yakin mau balik ke Medan”
“Kenapa?”
“Keluarga gue semuanya di Medan, cuma abang gue di Bandung. Dan lo tau keluarga besar gue hampir semuanya di bidang hukum--”
“Dan jangan lupa keluarga lo hampir nguasai seluruh Medan”

“Itu dia maksud gue. Kalo gue berkarir di Medan yang ada gue bersaing sama keluarga gue sendiri. Dan gue gak akan berkembang disana. Gue...juga masih mau lanjut S2”
“Gue paham posisi lo, bro. Gue...juga pengen berkarir di kota orang. Bosen lah, dari lahir sampai SMA di Medan terus” ucap Johnny dibarengi tawa ringannya

“Btw, kemarin gue cari-cari lowongan buat freshgraduate. Ada beberapa yang buka lowongan tapi ada tesnya. Lo mau coba?”
“Penempatannya dimana?”
“Ada yang di Jakarta, Surabaya, Bandung sama….satunya gue lupa. Bali kalo gak salah”
“Hmm, gue coba deh. Lo gimana?”
“Of course, we always together, right?”














Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang