Demam Harimau

2.5K 261 12
                                    

Happy Reading💕





















Kalo orang demam kan biasanya gejalanya sakit kepala, keringat dingin, menggigil, bahkan hilang nafsu makan. Tapi beda sama pasukan penghuni kost yang satu ini. Iya, dia demam. Tapi bukan demam yang sakitnya fisik. Demam tapi sakitnya psikis kayanya--gimana nggak? Dia demam harimau--lebih tepatnya obsesi. Iya, harimau yang hewan itu. Bukan hari, hari apa yang bikin ibu-ibu kelabakan? Harimau hujan. Oke gak lucu, next!

Demam ini bermula sejak minggu lalu dan penderita demam itu adalah Sabyan Bintang Fairuz atau yang sering dipanggil Ochi, dimana saat itu hari ulang tahun Sasha. Tau Sasha kan? Itu loh, itu...tepung ayam goreng. Eh bukan yang itu, Sasha alias Anastasha--mahasiswi baru asal Malang yang di gebet sama Ochi di hari pertama kumpul kelompok ospek, mantap memang.
Jadi begini ceritanya…







Flashback started…

Besok hari ulang tahun Sasha--ulang tahun pertama sebagai mahasiswi baru sekaligus ulang tahun pertama dirayakan bareng Ochi. Mereka belum pacaran kok, masih pendekatan gaes. Tolong dukung Ochi biar cepet nembak Sasha dan move on dari Friska ya! Coblos nomor 2! Eh?

Rencananya besok Ochi mau ngajak Sasha jalan-jalan, terus berdasarkan agenda yang telah dirancang sejak seminggu yang lalu, mereka mau tukeran kado. Itu juga permintaan dari Sasha, karena dia gak mau cuma Ochi yang ngasih Sasha kado, tapi Sasha juga

Hari ini, Ochi mau jalan sama Dava--playboy kelas ikan sarden yang handphonenya udah kayak asrama putri dan Johan. Kenapa ngajak Dava dan Johan? Karena Dava sudah terbukti berpengalaman dalam masalah ‘per-cewe-an’ dan Johan emang punya cewek beneran, kalo Ochi ngajak Uzi atau Wawan atau Rakha beda lagi ceritanya.

“Mau kemanakah kita?”
“Tanyakan Ochi, tanyakan Ochi” Ochi menatap malas ke arah dua pria yang duduk disebrangnya itu. Saat ini mereka sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan, dan Ochi sedang bingung mau beli apa. Sudah hampir tiga jam mereka keliling pusat perbelanjaan itu--mulai lantai 1 sampai lantai 5, kembali ke lantai 4, 3, 2 dan sekarang mereka lagi di foodcourt lantai 1 karena kelelahan

“Sebenernya lo mau beli apa sih, Chi?”
“Gue juga gak tau bang”
“Lah? Terus kita ngapain disini?” tanya Dava
“Ya nemenin Ochi, Dav”
“Bang Ochi nya aja gak beli apa-apa”
“Sabar bung, dia masih bingung. Lebih baik tunggu saja” Johan menepuk-nepuk pundak Dava yang terlihat kesal

“Gue kira lo udah ngerencanain mau beli apa bang”
“Kenapa emangnya Dav?”
“Tau gitu gue jalan sama Yeri”
“Yeri? Tuh” Ochi menunjuk malas ke sebuah arah yang langsung diikuti oleh Dava
“Lah…” Dava melihat dengan jelas menggunakan mata kepalanya sendiri--bukan mata kepalanya Johan apalagi mata kaki, kalo gadis yang sedang menggandeng seorang pria dan bergelayut manja itu adalah gadis yang baru saja ia sebutkan

“Yah, udah jalan sama cowok lain aja tuh, Dav” Dava menekuk wajahnya saat Johan menunjukkan wajah ‘sok’ sedihnya pada Dava
“Eh, bang Jo. Bukannya kemarin Mina juga jalan sama Haidar ya?” tambah Ochi
“Oh iya kan ya. Yang kita lihat itu Chi” Dava semakin menekuk wajahnya apalagi saat Ochi dan Johan tertawa melihat reaksinya

“Jadi lo mau beli apa, Chi? Kita udah nyaranin begitu banyak barang ke lo. Mulai aksesoris sampai pembalut hello kitty juga gak ada yang lo beli”
“Hmm…” Ochi menumpukan dagu dengan tangan nya, “Masalahnya…gue gak tau Sasha suka apa dan mau apa”
“HAH?! Terus selama ini lo pendekatan sama Sasha tuh merhatiin apa dari Sasha?”
“Ya gak perhatiin apa-apa” Johan memijat keningnya pelan

Kost Nomor 17 | SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang