Happy reading💕
Bucin itu artinya budak cinta. Bucin merujuk pada seseorang yang tergila-gila akan cinta dan mau melakukan apa aja karena cinta. Saking cintanya seseorang, kadang bisa bikin bego juga.
Kalo joko itu singkatan dari jomblo kongenital alias jomblo dari lahir. Jomblo dari lahir alias gak pernah pacaran dari lahir--gak pernah pacaran ya, bukan berarti gak pernah jatuh cinta.
Di kost nomor 17, spesies manusia-manusia seperti itu tentu saja ada. Oke, ayo kita kelompokkan sekarang. Menurut pasukan penghuni kost nomor 17, bucin akut itu ditempati 2 orang yaitu Sabyan Bintang Fairuz alias Ochi yang baru aja berhasil dapat pacar seminggu yang lalu. Selain itu ada Mahendra Adrian Xu alias Koh Hendra yang udah pacaran sama Cik Cecil dari jaman SMA. Sedangkan joko, menurut pasukan penghuni kost nomor 17 ada 2 orang juga, yaitu Aditya Uzi Wicaksana alias Uzi dan Rakha Dirgantara Prasaja alias Rakha. Soalnya mereka berdua gak pernah pacaran dari lahir--sama sekali.
Kehidupan kedua spesies manusia itu sangat berbanding terbalik. Kita lihat aja contohnya...
"Iya yang. Bentar, ini aku baru mau keluar kost. Iyaa, iya aku jemput kamu sekarang yaa!" Hendra menuruni tangga dengan terburu-buru
"Lo mau kemana, Koh? Badai nih, petirnya nyamber-nyamber lagi"
"Bang Kha, pinjem mobil dong. Buat jemput Cecil"
"Emang Cecil dimana?"
"Di kelapa gading"
"Jauh bener""Iya temennya anj*ng emang"
"Temennya Cecil anjing?"
"Bukan, maksud gue masa cewek gue ditinggalin di mall sendirian cuma gara-gara pacarnya udah dirumah dia. Bucin banget gak sih?""Lo mau minjem mobilkan? Ambil kuncinya di kamar gue, sekalian ngaca deh ya. Kayak lo gak bucin aja" jawab Rakha yang kembali mengalihkan pandangannya ke arah televisi. Sedangkan yang diajak ngomong naik lagi ke lantai dua--ke kamar Rakha untuk mengambil kunci mobil dengan wajah yang kusut kayak benang layangan
Masih banyak hal-hal bucin lainnya yang dilakukan Hendra. Selain itu ada Ochi yang gak kalah bucinnya. Seperti perselisihan Ochi dan Uzi yang satu ini...
"Pagi bang Ochi. Buset, yang baru aja dapet cewek mukanya cerah ceria banget hari ini" goda Wawan yang sedang membantu Dava menata meja makan. Sedangkan yang digoda hanya menampilkan senyum lebar ala pepsod*nt dan mata sipit membentuk jam 10.10
"Jangan ketularan bucinnya bang Hendra ya, bang Ochi. Nyusahin soalnya"
"Waduh gak tau ya, Chan. Soalnya gue udah ngejar Friska dari semester 1 baru sekarang diterimanya""Iyalah lo cuma ngejar, bukan nembak. Pantes aja diterimanya sekarang, karena lo baru nembaknya sekarang" ucap Dava yang membuat Ochi menekuk wajahnya
"Itu apaan bang Chi?" tanya Sakha
"Oh, laundry nya Friska. Kemarin minta tolong ambilin"
"Bucin" Uzi yang baru datang dari dapur langsung mengambil duduk disamping Sakha"Mending gue daripada lo, gak berani ngungkapin perasaan dari SMP sampai sekarang" ucapan Ochi rupanya menyinggung perasaan Uzi hingga pria itu melemparkan sandalnya pada Ochi
"Gak usah bawa-bawa masalah gue ya""Lo duluan ngatain gue bucin! Dan lo pikir gue gak tau kalo lo dulu pernah suka sama Friska juga"
"Emang lo bucin. Baru juga pacaran sekali udah bucin. Lo berubah sejak pacaran tau gak!! Dan satu hal yang perlu lo tau, gue gak pernah suka sama pacar lo itu!""Lo kira gue power rangers bisa berubah?! Lo aja yang iri. Iri bilang boss!!"
"Gue gak iri ya!! Ngapain gue iri sama lo yang pacaran sama cewek gak tau diri kayak Friska!!"
"Maksud lo apa hah?!?" hampir saja terjadi keributan besar jika Sakha dan Juna tidak menahan Uzi sedangkan Dava dan Chan menahan Ochi"HEH! UZI! OCHI! Ada apaan sih ribut-ribut?" Satria yang mendengar keributan segera menengahi Uzi dan Ochi. Ochi segera melepaskan diri dari pegangan Dava dan Chan dan pergi dari kost
"Lo ngapain Ochi sih, Zi?" tanya Johan
"Lo nyalahin gue?!" Uzi yang juga tersulut emosi segera pergi menuju kamarnya. Pertengkaran Ochi dan Uzi menyebabkan perang dingin diantara mereka selama lebih dari 1 minggu.Sungguh, kepala Satria dan pasukan penghuni kost lainnya hampir pecah karena bingung mencari cara untuk mendamaikan keduanya. Sudah berbagai macam cara dicoba tapi mereka masih saja tidak saling menyapa. Padahal masalahnya hanya pada saling mengejek satu sama lain--hingga suatu hari...
Hari ini hujan deras mengguyur seharian, disertai petir yang menyambar. Pasukan penghuni kost pusing karena mereka tidak bisa menjemur pakaian, padahal besok hari senin. Alhasil kebanyakan dari mereka mengeringkan pakaian dengan hair dryer--itu lah akibatnya jika mereka menumpuk cucian selama seminggu.
Waktu menunjukkan pukul 11 malam, biasanya para pasukan penghuni kost sudah menuju kamarnya masing-masing setelah makan malam bersama
"Bang Ochi mana ya? Kok belum pulang dari tadi pagi" tanya Chan sambil menatap jam di dinding
"Gue ngechat dia juga gak dibales. Kayaknya handphonenya mati""Gak biasanya handphonenya mati..." ucap Joshua khawatir
"Enon juga belum pulang" tiba-tiba Wawan datang dari kamarnyaTing tong!
Ting tong!
Tiba-tiba seseorang memencet bel depan kost an. Kadang... tidak ada yang tahu kalo kost an punya bel kecuali pasukan penghuni kost, bu Nana dan keponakannya bu Nana yang sering ke kostan soalnya letaknya tersembunyi. Para pasukan penghuni kost aja bingung ngapain punya bel kalo letaknya tersembunyi(?) Gak guna emang
"Siapa yang tahu kalo kita punya bel?"
"Kok serem..." lirih Sakha yang sudah bersembunyi dibalik punggung Dava"Jangan-jangan Enon sama Ochi"
"Tapi kan mereka bawa kunci depan"Ting tong!
Ting tong!
Ting tong!
"BANG TOLONGIN GUE!!" teriakan Vernon membuat Sakha, Dava, Johan, Satria, Joshua, Chan dan Wawan berlarian ke pintu depan
"ASTAGA OCHI!!"
Bersambung...
Hayoo kira-kira Bang Ochi kenapa?
Haloo haloww
Kemarin udah update skrg update lagi wkwk
Gak papa, kemarin kan special day wkwk
Jangan lupa vote + commentnya yaa
Jangan malu-malu buat comment dongg wkwkSalam
BesiBromIodin
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanfictionSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...