Happy reading💕
Jam menunjukkan pukul setengah 6 pagi saat para rombongan bus itu sampai di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Sebentar lagi mereka akan menyebrang ke pulau Bali dan selanjutnya mereka akan melanjutkan perjalanan menuju desa tempat mereka akan melaksanakan KKN. Perjalanan dari pelabuhan Ketapang menuju pelabuhan Gilimanuk, Bali memakan waktu sekitar 30 menit. Selanjutnya mereka akan melanjutkan perjalanan ke desa KKN di daerah Buleleng sekitar 2 jam—perjalanan masih cukup jauh. Cuaca hari ini cerah dan ombaknya juga tidak terlalu tinggi, namun tidak tenang juga. Sedang-sedang saja~
Yuju berjalan ke anjungan kapal untuk melihat pemandangan dan deburan ombak tentunya. Gadis itu suka laut, baginya laut adalah vitamin sea. Ia menarik nafasnya dan menghembuskan perlahan sambil merentangkan tangan. Cuaca yang cerah ditambah semilir angin yang berhembus—sesimple itu namun bisa membuat Yuju bahagia. Gadis itu menarik nafas dan menghembuskan secara perlahan, berulang-ulang. Namun ia dikejutkan oleh seseorang yang memegang kedua lengannya dari belakang, refleks ia menyikut peruerut orang itui sebagai pertahanan diri perlindungan diri
“Akh!” orang yang disikut oleh Yuju terjungkal dan memegangi perutnya. Padahal Yuju rasa ia tidak terlalu menggunakan tenaganya
“Elo?! Ngapain lo disini?”“G-gue kira lo…mau loncat” pria itu—Sakha, terus memegangi perutnya yang disikut oleh Yuju. Sedangkan Yuju menatap aneh pria itu
“Lagian lo ngapain megangin tang—” Yuju terdiam saat Sakha tiba-tiba berlari. Gadis yang kebingungan itu justru mengikuti kemana perginya Sakha“HOEK! HOEK!” Yuju kembali terdiam di depan sebuah WC di kapal itu. Fyi, WC di kapal itu dapat digunakan semua orang, tidak ada perbedaan antara laki-laki atau perempuan
“Sakha?”
“HOEK! Hmph!”Tok! Tok! Tok!
“Kha? Sakha? Lo kenapa?”
“HOEK!”Tok! Tok! Tok!
“Sakha, lo kenapa?”
“HOEK! HOEK!”Tok! Tok!
“Sak—”
“Gue…gak papa” pria itu keluar dari WC dengan wajah pucat dan lesunya. Namun tidak berapa lama, ia kembali membalikkan badannya—bahkan ia belum sempat menutup pintunya
“HOEK! HOEK!”Yuju berjalan mendekat dan memijat pelan tengkuk pria itu, “Lo kenapa sih?”
“Gue gak—hmph! Hoek!” Yuju segera berlari dan membawa sebotol minyak kayu putih serta air mineral di tangannya“HOEK!” gadis itu memijat pelan tengkuk Sakha menggunakan minyak kayu putih. Yuju begitu telaten mengusapkan minyak kayu putih ke bagian leher belakang Sakha hingga belakang telinganya
“Gara-gara gue ya? Maaf”Sakha menggelengkan kepalanya setelah mengusap mulutnya menggunakan punggung tangan, “Gue…emang udah mual sejak naik kapal ini. Kayaknya gue mabuk laut, makanya pas lo sikut…gue langsung pengen muntah”
“Maaf, gue refleks” Yuju memberikan sebotol air kepada Sakha
“Bukan salah lo ko—”“HEH?! NGAPAIN LO BERDUA DI WC?! Mau mesum ya lo? Kalo udah selesai, pergi lo!” Dava tiba-tiba muncul dan memergoki Yuju dan Sakha yang berada dalam WC….berduaan
“Apaan sih? Kalo mesum kagak mungkin pintunya di bu—”
“Minggir gue bilang!”
“Mau ngapa—”
“GUE MAU MUNTAH! MINGGIR LO! MAU GUE MUNTAHIN?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Nomor 17 | SVT
FanfictionSelamat datang di Kost Nomor 17 Semoga betah ya~ Kost yang dihuni 13 mahasiswa dengan berbagai macam sifat dan kelakuan [!] lokal fanfiction beberapa bahasa kasar semi baku Update : setiap selasa Start : 7 - 7 - 2020 ©BesiBromIodin; 2020 🏆H...