Prolog

6.9K 397 52
                                    

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!
Gimana kabar kalian? Ada yang nunggu kelanjutan ceritanya Tears Of Sincerity?

⚠️ CERITA INI SEKUELNYA CERITA TEARS OF SINCERITY ⚠️

Jadi, buat yang belum baca TEARS OF SINCERITY, sebaiknya baca dulu biar paham sama alurnya. Apalagi yang suka cerita bikin mata sembap, penyesalan, gas baca. Tapi kalau kalian mau langsung baca cerita ini juga nggak masalah.

Bismillah, semoga kalian suka dan cerita ini bisa ramai. Vote sama spam komennya selalu ditunggu^^

Aku tegasin ya, di sini yang jadi tokoh utama itu Andrew sama Claire. Radella sama Arkan cuman menjadi tokoh pembantu

Terima kasih dan selamat membaca <3

***

"Cukup Pah! Andrew capek, larangan Papah itu nggak masuk akal. Papah nggak seneng banget ya liat Andrew bahagia sama pilihan Andrew sendiri? Sebenarnya Andrew anak Papah bukan sih, Pah?!"

"Kenapa ya, Mah sifat Andrew nggak kayak sifat Mamah sama Papah?"

"Mah ... Papah Arkan bukan Papah aku ya, Mah?"

"Grandma ... Om Sem itu daddy-nya Andrew, ya?"

"Kalau lo bosen bilang ya, Claire, jangan malah menjauh. Gue bakal berusaha bikin suasana baru biar lo nggak bosen lagi."

"BERANI-BERANINYA LO SENTUH DIA, NYARI MATI LO?!"

"Cewek gue satu-satunya cuman Grace, bukan lo. Tolong berhenti gangguin gue, Claire. Hargain perasaan Grace."

"LO NGERTI BAHASA MANUSIA NGGAK SIH?! GUE NGGAK PERNAH SAYANG SAMA LO, CLAIRE!"

"Selamat tidur Jagoan."

-Bersambung-

-Gimana prolognya menurut kalian?

-Ada yang kangen sama Arkan?

-Ada yang kangen sama Radella?

-Penasaran sama kelanjutan ceritanya nggak?

DILARANG PLAGIAT!
CERITA INI MURNI DARI IDE PIKIRAN AKU SENDIRI.

Instagram : riris.ann

Happier or Sadder? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang