77. Pembohong Besar

836 113 190
                                    

Assalamualaikum, halo!

Cuman mau bilang jangan skip chapter ini, oke? Harus spam komen dan vote karena 1 chapter ini berisi penjelasan tentang kebingungan kalian selama ini^^

Selamat membaca <3

***

"Nyatanya sebenci apapun aku sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa rasa sayang ku untuknya lebih besar." -Happier or Sadder?

"Aku adalah pembohong besar, jangan percaya apa yang aku katakan sekarang. Aku tidak pernah mencintaimu." -Grace Agnesia Tapiavin

-🥀-

Claire berjalan sendirian di koridor, tas punggungnya ia gendong dengan malas. Claire merasa orang-orang menatapnya sembari berbisik-bisik entah ada apa.

Ia meneliti tampilannya sendiri, tidak ada yang aneh. Seragam sesuai jadwal, rambut dikucir rapi, dan riasan wajah tipis seperti biasanya. Lalu, kenapa mereka menatapnya aneh?

"Ohhh, ini yang katanya anak haram?" ujar Nevy datang bersama tiga temannya menghampiri Claire.

"Maksud lo?" tanya Claire.

"Eh? Belum lihat papan mading lo?" tanya satu teman Nevy.

Claire langsung berlari menuju ke tempat mading, di sana sudah ramai, ia menerobos kerumunan itu. Tubuhnya melemas melihat fotonya dicoret-coret ditambah dengan kata-kata yang tidak senonoh.

Claire anak haram!

Matre!

Pantes anaknya nggak bener, orang tuanya aja nggak bener!

Hasil zina.

Sok polos lo!

Jangan deket-deket dia, ntar ketularan matre!

Claire merobek kertas dan foto itu, ia meremasnya dengan kuat.

"Yah, dirobek, padahal 'kan mereka ada yang belum baca."

Claire menoleh pada Nevy. "Ini kerjaan lo 'kan, Kak?" tanya Claire.

"Maksud lo apa sih lakuin ini semua?!" teriak Claire, tidak peduli pada orang-orang disekitarnya.

"Kenapa harus marah coba? Emang kenyataannya gitu, 'kan? Nyokap lo hamil di luar nikah! Dan lo juga selama ini cuman manfaatin Andrew," lontar Nevy.

Claire menggeleng tak abis pikir, ia tidak bisa berkata-kata, air matanya meluruh.

"Pantesan ditinggalin, lo aja matre. Udah berapa kali lo tidur sama cowok? Btw anaknya ke mana? Aborsi, ya?" kata Nevy disambut gelak tawa oleh orang-orang yang ada di sana.

"Gue nggak pernah sekalipun manfaatin Gema!"

"Oh, ya? Lo 'kan miskin, nggak mungkin orang kayak lo bisa tulus cinta sama Andrew."

Claire maju satu langkah, tatapannya menunjukkan sorot amarah. "KALAU GUE MISKIN KENAPA, HAH?! GUE EMANG MISKIN! TAPI BUKAN BERARTI GUE MANFAATIN GEMA APALAGI JUAL DIRI!"

Nevy mendelik tak terima. "BERANI LO BENTAK GUE?!"

Nevy langsung menjambak rambut Claire kuat hingga gadis itu meringis, rasanya rambut Claire akan lepas dari kepalanya.

"Emang kenyataannya gitu lo matre! Mikir dong lo itu nggak cantik! Nggak cocok sama Andrew!"

Nevy menampar pipi Claire dengan kuat, orang-orang yang di sana hanya menonton itu tanpa ada niat untuk memisahkan.

Happier or Sadder? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang