09. Harta Karun

754 95 28
                                    

"Sudah lama berpisah tidak ada yang kurang, justru perasaan dan rasa rinduku yang terus bertambah."

-Yang Shee

-🥀-

"El, lo inget nggak dulu kita pernah ngubur sesuatu di sini," celetuk Yang Shee.

Mereka berdua tengah duduk di atas tanah, tepatnya tempat mereka dulu pernah mengubur sesuatu di bawah pohon.

"Inget."

"Ayo galih El, gue bawa kuncinya," ajak Yang Shee menunjukkan kunci kecil itu.

"Ayo!" jawab Radella semangat.

Kedua orang itu menyingkir, Radella meraih kayu, kemudian memberikannya pada Yang Shee agar laki-laki itu menggalihnya.

Yang Shee terus menggalihnya, saat merasa kayu itu menabrak sesuatu. Ia membuang kayunya dan mengais tanah, kemudian terlihatlah sebuah kotak berwarna hitam yang sudah bercampur tanah.

Mata mereka berbinar, Yang Shee membuka gembok kecilnya. Saat terbuka di dalamnya masih terlihat bersih. Ada sebuah gantungan kunci dengan bentuk kamera dslr, itu milik Radella, sedangkan tali rambut biru dengan motif bunga-bunga milik Yang Shee. Mereka dulu berjanji akan menukar barangnya setelah dibuka kembali.

"Buat lo," ucap Radella dan Yang Shee tanpa sengaja bersamaan, mereka sama-sama menyerahkan benda kecil itu.

Tatapan mereka beradu, setelah tersadar Radella berdeham, Yang Shee menerima gantungan kuncinya. "Makasih."

"Sini gue iketin ke rambut lo," ujar Yang Shee membuka plastik yang membungkus ikat rambutnya.

Radella menurut, ia menghadap ke depan, membiarkan Yang Shee mengikat rambutnya yang tadi ia gerai.

Mereka memberikan itu bukan tanpa alasan.

Flashback On.

"El, menurut kamu harta karun itu beneran ada nggak?" tanya Yang Shee kecil duduk di bawah pohon, di sampingnya ada gadis kecil yang imut yang sedari tadi diam.

Radella kecil menggedikan bahunya pertanda tidak tahu.

"Ayo kita bikin harta karun, El," ajak Yang Shee.

Radella menoleh, ia menatap temannya bingung.

"Besok kita bawa satu benda, terus kubur di sini. Setelah kita gede nanti dibuka, kita tukar barangnya," jelas Yang Shee.

Radella hanya menurut. Saat esok harinya mereka kembali ke tempat yang sama, satu tangan Yang Shee memegang sebuah tali rambut biru dengan motif bunga-bunga, sedangkan tangan lainnya memegang sebuah kotak berwarna hitam.

"Aku mau naruh ini, El. Kamu makin cantik kalau rambutnya diikat," celetuk Yang Shee polos menunjukkan tali rambut itu.

"Kamu bawa apa?" tanya Yang Shee.

Radella menunjukkan sebuah gantungan kunci berbentuk kamera dslr.

Flashback Off.

"Dulu gue nggak tau alasan lo ngasih gue ganci bentuk kamera buat apa. Tapi sekarang gue paham. Lo ngasih itu buat ingetin gue harus ganti kameranya setelah besar," jelas Yang Shee, Radella mengangguk, memang itu alasannya.

"El," panggil Yang Shee serius.

Radella menoleh menunggu Yang Shee melanjutkan kalimatnya.

"Lo masih sayang sama gue?" tanya Yang Shee. Manik mata itu menatap Radella sendu.

Happier or Sadder? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang