Sesuai permintaan Radella kemarin malam, bahwa wanita itu ingin pergi berkunjung ke kebun stroberi. Pagi ini Arkan mengabulkan permintaannya, mereka tengah dalam perjalanan menuju kebun stroberi.
Radella menoleh ke belakang, ada mobil hitam bodyguard-nya, Radella mendesis pelan. Jika seperti ini terus kapan Radella bisa berduaan dengan Arkan?
"Mas, ngapain sih bawa bodyguard juga?" tanya Radella.
"Biar aman, gue nggak mau lo kenapa-kenapa," jawab Arkan masih fokus menyetir.
"Kan udah ada kamu yang jaga aku, aku nggak suka diikutin kayak gitu, risi," ungkap Radella.
Arkan mengambil ponselnya yang ada di saku, ia menelepon salah satu bodyguard-nya.
"Kalian putar balik, Princess saya tidak suka diikuti."
***
Kiranya dua puluh menit sudah mereka sampai di kebun stroberi, wanita berbadan dua itu sibuk berjongkok memetik buah kesukaannya sesuka hati.
Senyumnya tidak pernah luntur sedari tadi membuat Arkan tanpa sadar ikut mengangkat kedua sudut bibirnya.
"Mas, sini deh, ini rasanya manisssss banget!" kata Radella setelah mencicipi sebuah stroberi berukuran besar, ia memejamkan matanya sembari tersenyum saat mengigit buah itu.
Arkan menurut, ia berjongkok di samping istrinya, menerima stroberi yang Radella suapkan, stroberi itu sudah Radella gigit separuh.
"Manis nggak?" tanya Radella.
Arkan mengangguk. "Manis, kayak lo."
Seketika pipi Radella memanas, ia menahan senyumnya, memalingkan wajah sembari berpura-pura sibuk memilih-milih stroberi yang bagus, kemudian memasukkan ke keranjang kecil.
Arkan terkekeh pelan menyadari istrinya yang tengah salah tingkah.
"Aku boleh metik lagi nggak?" tanya Radella saat wadah itu sudah penuh.
"Boleh, petik semuanya juga boleh, atau perlu gue beli kebunnya?" tanya Arkan serius.
"Ish! Berlebihan tau nggak, nanti yang ada aku jadi buah stroberi!"
"Nih, tuker."
Radella menukar wadah stroberi miliknya yang sudah penuh dengan wadah stroberi milik Arkan yang hanya baru diisi satu buah. Bagaimana mau penuh, yang Arkan lakukan sedari tadi hanya mengamati istrinya.
Wanita itu berdiri, melangkah pergi mencari tanaman yang masih banyak buahnya.
Saat Arkan hendak mengikuti, niatnya terurung kala melihat seorang wanita bule yang sepertinya tidak asing lagi di matanya.
Perempuan itu juga tengah memetik stroberi dengan sesekali tertawa bersama satu teman perempuannya.
Radella hendak memanggil Arkan, tetapi melihat suaminya berdiri mematung membuatnya menghampiri laki-laki berkemeja itu. Bahkan saat Radella sudah berada di sampingnya Arkan masih belum sadar, Radella mengikuti arah pandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier or Sadder? [END] ✓
Teen Fiction|| SEKUEL CERITA TEARS OF SINCERITY || ⚠️ Cerita yang bakal bikin kalian suudzon, emosi, dan senyum-senyum sendiri! ⚠️ *** Pernahkah kamu berkhayal? Menghayal menginginkan hidup bersama seorang Pangeran. Namun, sudahkah kamu memikirkan bagaimana keh...