"Seberat apapun masalah yang aku hadapi, kamu tidak perlu tahu. Yang harus kamu tahu, aku akan tetap melindungimu meskipun itu bisa membunuhku."
-Arkan Reinner
-🥀-
Unknown : 68,105,32,100,97,108,97,109,32,103,101,108,97,112,32,97,107,117,32,116,97,107,32,116,101,114,108,105,104,97,116,44,32,100,105,32,100,97,108,97,109,32,99,97,104,97,121,97,32,97,107,117,32,98,101,114,115,105,110,97,114,44,32,97,107,117,32,97,100,97,108,97,104,32,103,101,114,97,107,97,110,32,121,97,110,103,32,116,101,114,117,115,32,109,101,110,103,105,107,117,116,105,109,117,46
"Astaghfirullah! Itu apaan lagi coba, angka-angka semua." Wisnu memijit keningnya yang terasa pusing.
"Ooooiiii! Kepala gue mau pecah rasanya!" Reza mengacak rambutnya frustrasi.
"Bisa-bisa gue beneran mati muda kalau gini caranya, mana belum nikah lagi," gumam Devon.
"Ternyata nggak seru, ya," kata Sendy meralat ucapannya beberapa hari yang lalu.
"Lo, 'kan pintar MTK, Ri, itu apa artinya?" tanya Wisnu pada Richard.
Richard menggeleng. "Itu cuman angka-angka, gimana gue bisa ngitungnya!" jawab Richard.
Arkan mengamati pesan itu sebelum berucap. "Itu kode desimal."
Teman-temannya sontak menatap Arkan takjub, bagaimana mungkin Arkan mengetahui semua kode? Astaga! Kenapa mereka tidak sadar bahwa temannya begitu cerdas, padahal dulu saat sekolah Arkan terlihat biasa saja, bodoh juga tidak, pintar juga tidak, jadi tengah-tengah saja.
"Artinya?" tanya Richard penasaran.
Arkan menggeleng. "Gue nggak bisa artiin ini semua." Pria itu meraih ponselnya, menyalin pesan tadi, kemudian menerjemahkannya.
"Di dalam gelap aku tak terlihat, di dalam cahaya aku bersinar, aku adalah gerakan yang terus mengikutimu," baca Arkan setelah angka-angka tadi telah diterjemahkan.
"Di dalam gelap aku tak terlihat? Apaan? Semuanya juga gitu kali kalo di dalam gelap! Ini yang bego gue apa dia, sih?"
"Lo!" jawab mereka serempak membuat Sendy mengatur napas berusaha untuk sabar.
"Cermin mungkin? Kan di bawah cahaya bersinar," tebak Richard.
Arkan terus membaca hasil terjemahannya. Apa kiranya yang di dalam gelap tidak terlihat, tetapi di bawah cahaya bersinar, dan dia adalah gerakan yang terus mengikutimu.
Seakan mendapat jawaban bola mata Arkan sedikit melebar.
"Bayangan!" jawab Arkan.
Teman-temannya lagi-lagi dibuat terkejut, tidak mengira Arkan sepandai itu. Padahal pikirannya tengah kacau-balau.
"Jadi siapa yang jadi bayangan lo?" tanya Devon.
"Asisten lo?" tebak Wisnu ragu-ragu.
"Kan cuman Daniel yang selalu ngikutin apa yang lo arahin," jelas Wisnu masuk akal.
"Mmm, mungkin nggak sih kalau ini itu Sem?" tebak Richard yang diangguki oleh Sendy dan Reza.
"Secara dia 'kan masih suka sama istri lo, terus orang pintar mana lagi yang suka sama Della? Dilihat dari data yang Daniel dapat cuman Sem yang paling pintar, dan lagi si teror itu bilang 'setelah ini kita akan kembali bersama', berarti Sem," ungkap Richard setelah tadi sempat membaca data yang Daniel peroleh dan mengingat pesan itu kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier or Sadder? [END] ✓
Teen Fiction|| SEKUEL CERITA TEARS OF SINCERITY || ⚠️ Cerita yang bakal bikin kalian suudzon, emosi, dan senyum-senyum sendiri! ⚠️ *** Pernahkah kamu berkhayal? Menghayal menginginkan hidup bersama seorang Pangeran. Namun, sudahkah kamu memikirkan bagaimana keh...