Haloooo! Mana nih yang tadinya benci banget sama Claire jadi kasihan? 🌜
• Eh, kalian pengin HoS ending sampai chapter berapa?
Kalau banyak nanti aku banyakin, kalau nggak usah banyak-banyak nanti ada yang aku kurangin.
Vote dulu sebelum membaca, spam komen yang banyak oke? Biar aku ada semangat buat ngetik.
Terima kasih selamat membaca^^
***
"Onta, kok di sini?" tanya Claire heran saat melihat Andrew berdiri di depan kelasnya.
"Nunggu lo, ayo pulang." Andrew menggandeng tangan Claire, tetapi gadis itu masih berdiri di tempatnya.
"Tapi ... Grace?" tanya Claire karena tadi pagi ia melihat Andrew berangkat berboncengan dengan Grace.
"Nanti dia pulang sama Dirga."
Senyum Claire mengembang sempurna. Jika Andrew masih bisa bersikap manis seperti ini, mungkin Claire bisa menerima amnesia Andrew, meskipun akan membutuhkan waktu yang lama atau bahkan Andrew akan kehilangan ingatannya selamanya, tidak apa. Seperti ucapan Mika, Claire akan membuat kenangan baru.
"Kakinya masih sakit nggak? Atau mau gendong?" tawar Andrew.
"Udah lumayan nggak sakit kok, ayo jalan!"
"ANDREW!"
Andrew dan Claire sontak menoleh ke belakang, ada Grace yang terlihat marah di sana.
"Ayo pulang!" ajak Grace.
"Gue mau nganter Claire, lo balik sama Dirga aja, setelah ini gue juga langsung ke markas," jawab Andrew.
"Dirga udah pulang."
"Bentar gue telponin Joe," kata Andrew.
"Nggak usah!" balas Grace langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
Andrew menghela napas berat, akhir-akhir ini ia merasa Grace seperti mudah marah.
"Bentar Claire." Andrew berlari mengejar Grace, setelah di belakangnya ia menahan pergelangan tangan itu lantas memeluk tubuh Grace.
Claire yang melihat dari kejauhan hanya bisa terus memaksakan senyumnya meskipun hatinya terasa sakit.
"Kaki Claire lagi sakit, lo juga 'kan tau dia jadi incaran Bastian, gue takut kalo dia naik taksi sendirian nanti kenapa-kenapa karena gue," jelas Andrew.
"Segitu pentingnya ya Claire buat lo?" tanya Grace.
"Lo lebih penting," jawab Andrew.
"Sekarang izinin gue anter Claire, okay?"
Grace terpaksa mengangguk.
"Pulang sama Joe, ya?" pinta Andrew, ia percaya jika Grace akan aman bersama laki-laki dingin itu. Grace kembali mengangguk.
Andrew merogoh sakunya, mengambil handphone lantas menelepon Joe.
"Halo Joe, lo lagi di mana?"
"Lagi di parkiran Bang, ini mau pulang," jawab Joe.
"Gue boleh minta tolong lo nggak? Anterin Grace."
"Iya boleh, dianya di mana?"
"Di depan kelas 11 IPA 5, nanti biar Grace yang nyamperin lo."
"Nggak usah Bang, biar gue yang samperin dia."
"Oke thanks ya Jo, sorry ngerepotin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier or Sadder? [END] ✓
Teen Fiction|| SEKUEL CERITA TEARS OF SINCERITY || ⚠️ Cerita yang bakal bikin kalian suudzon, emosi, dan senyum-senyum sendiri! ⚠️ *** Pernahkah kamu berkhayal? Menghayal menginginkan hidup bersama seorang Pangeran. Namun, sudahkah kamu memikirkan bagaimana keh...