"Tidak ada yang sempurna di dunia ini, jika kamu melihatnya sempurna tanpa celah, itu artinya kamu belum mengetahui kekurangannya."
-Claire Agatha Taanya
-🥀-
"Guys, kalian lihat Gema nggak?" tanya Claire pada Luke, Dirga, dan Liam yang duduk di depan kelas.
"Nggak tau, coba cari di rooftop, soalnya sejak jam ketiga tadi dia nggak masuk," beritahu Dirga.
"Oke makasih, gue duluan." Claire berlalu pergi menuju rooftop, di tangannya sudah ada kotak bekal berwarna putih tulang.
"Menurut lo, Bos suka nggak sama Claire?" tanya Liam menatap kepergian Claire.
"Nggak tau, Andrew itu susah ditebak," jawab Dirga.
"Kayaknya suka deh, soalnya kalau nggak suka, nggak mungkin dia kemarin semarah itu sama Dika, bahkan tadinya Dika cuman diskors 2 minggu, tapi karena si Bos ngebantah jadinya Dika sekarang malah di DO," jelas Liam.
"Andrew 'kan emang nggak suka kalau ada orang rendahin cewek," sahut Luke.
"Kata bokap gue nih ya, Om Arkan juga dulu gitu tau, intinya junjung tinggi harga diri Tante Della, padahal nggak pacaran," ucap Dirga.
***
Setelah sampai di rooftop Claire melihat seorang laki-laki tengah duduk melamun di kursi, ia berdeham membuatnya tersentak, kemudian menoleh.
"Ngapain lo di sini?" tanya Andrew.
Claire mendekat, ia ikut duduk di kursi panjang samping Andrew.
"Terserah guelah, 'kan ini punya sekolahan, jangan mentang-mentang bokap lo donatur terbesar jadi gue nggak boleh ke sini," jawab Claire.
"Buat lo, tanda terima kasih dari gue." Claire mengangsurkan kotak bekalnya.
Bukannya menerima itu Andrew justru mengernyit bingung menatap Claire.
"Makasih buat apaan?"
Claire mengembuskan napas kasar, kenapa Andrew lemot sekali sih? Padahal seperti ini saja Claire sudah membuang gengsinya.
"Pertama buat dasinya, terus buat kemarin juga," jawab Claire melirihkan kalimat terakhirnya.
Andrew yang mulai paham menerima itu sembari mengangguk, ia membuka bekalnya.
"Sandwich stroberi?"
"Hm, kesukaan lo, 'kan?"
"Kok lo tau?"
"Ya elah, siapa yang nggak tau Ketua Black Eagle yang sangar suka bawa bekal isi sandwich stroberi," jelas Claire diakhiri dengan kekehan kecil.
"Lo juga harus makan dong." Andrew menyerahkan satu sandwich untuk Claire.
Claire menerima lantas memakannya.
"Lo suka banget balapan, ya?"
"Kalau gue nggak suka balapan, apa gue harus suka sama lo?"
***
"Eh, Mik-Mikacu! Si Bonsai di mana?" tanya Andrew ketika Mika baru saja keluar kelas.
Ngomong-ngomong Mika adalah putri Daniel. Iya, tangan kanan Arkan.
Bel pulang baru saja berbunyi, tetapi saat melihat ke dalam kelas Andrew tidak menemukan Claire.
"Astaga Andrew! Nama gue itu Mika Aulia, bukan Mikacu, yang ada Pikacu kali, ah," bantah Mika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier or Sadder? [END] ✓
Teen Fiction|| SEKUEL CERITA TEARS OF SINCERITY || ⚠️ Cerita yang bakal bikin kalian suudzon, emosi, dan senyum-senyum sendiri! ⚠️ *** Pernahkah kamu berkhayal? Menghayal menginginkan hidup bersama seorang Pangeran. Namun, sudahkah kamu memikirkan bagaimana keh...