Happier or Sadder? [END] ✓

75. Grace Prioritas

"Sebenarnya hidup di dunia ini hanya diputar balikkan, jika hari ini kamu pelaku, maka esok hari kamu akan menjadi korban."

-Claire Agatha Taanya

-🥀-

Malam Minggu ini Claire hanya berdiam di rumah, ingin mengajak Andrew keluar, tetapi rasanya Claire belum siap jika akan ditinggal lagi.

"Gimana hubungan kamu sama Andrew?" tanya Belle.

Belle dan Claire sedang makan malam berdua di rumah.

Claire mengembuskan napas, ia sendiri bingung dengan hubungannya sekarang. Andrew saja hanya menganggapnya teman.

"Claire rasa, Claire mau nyerah aja Mih," jawab Claire.

"Kenapa?"

"Gema beda kasta sama kita Mih, dia anak orang kaya raya, rumahnya aja udah kayak istana, waktu Claire main ke sana juga bingung, muter-muter rumahnya, turun ke ruang makan berasa latihan lari maraton, anak pengusaha terkenal, berpendidikan, dermawan, dihormati banyak orang," jelas Claire.

(Bagian depan)

(Bagian belakang)

Belle terdiam, jika seperti itu ia tidak bisa memaksa, mungkin lebih baik putrinya mundur. Keluarga menengah sepertinya tidak pantas berjuang untuk keluarga kalangan atas. Belle takut putrinya disangka yang tidak-tidak.

"Mamih dukung apapun keputusan kamu, suatu saat nanti pasti ingatan Andrew balik lagi, sebelumnya 'kan dia juga nerima kamu apa adanya."

Selesai makan malam Claire memilih untuk ke kamar, ia duduk di meja belajar sembari melihat-lihat story di Instagram, ia menatap ponselnya nanar saat melihat story Andrew foto bersama Grace, mereka tengah menggunakan masker, pipi Grace menempel di pipi Andrew, tangan gadis itu dikalungkan ke leher Andrew. Story itu diunggah lima jam yang lalu.