72. Diculik

662 93 35
                                    

Assalamualaikum, halo!
Maaf ya kemarin nggak bisa up. Ada yang udah kangen sama Andrew?

Aku mau nanya gais, kalian nggak suka cerita ini, kah? 😭

Bukan apa-apa, cuma agak heran aja karena sidernya banyak banget, takutnya kalian beneran nggak suka.

Kalau kalian suka semoga mulai sekarang bisa sering ninggalin jejak ya, dengan cara vote, follow, dan komen.

Terima kasih orang baik, selamat membaca <3

***

Hari Minggu ini Claire dan Andrew mengelilingi mall sedari tadi, Andrew hanya menuruti permintaan Claire yang mengajaknya jalan-jalan. Sejak dies natalies waktu itu Andrew memutuskan bersikap lebih lembut pada Claire, ia akan mulai bersikap seolah kekasihnya seperti permintaan gadis itu.

"Nggak ada yang mau lo beli?" tanya Andrew, Claire menggeleng pelan.

Sejujurnya Claire hanya ingin menghabiskan waktu bersama Andrew, tetapi ia tidak tahu harus ke mana.

"Ambil aja apa yang lo mau," ucap Andrew, Claire kembali menggeleng.

"Gue nggak mau dikira manfaatin lo karena kita beda kasta, lo orang kaya, gue miskin," jawab Claire mengingat ucapan Andrew.

Meskipun Claire bisa dibilang hidupnya lebih dari cukup, tetapi jika dibandingkan dengan kehidupan Andrew, ia seperti upik abu. Harta orang tuanya tidak sebanding.

"Ngurusin banget omongan orang," balas Andrew.

Claire berpikir sebentar, kemudian senyumnya mengembang. "Kita beli es krim aja yuk!"

Mereka berdua keluar dari mall menuju kedai es krim di depannya, terdapat satu es krim Cold Stone Creamery di hadapan Claire, dan satu es krim Baskin Robbins di depan Andrew. Claire memakan es krim itu dengan lahap, sedangkan Andrew hanya menatap gadis di depannya yang terlihat semangat, matanya berbinar tidak seperti kemarin-kemarin yang suram.

Claire mendongak menatap Andrew yang terus menatapnya sembari tersenyum tipis.

"Onta, kok es krim lo nggak dimakan?"

Andrew langsung tersadar. "Oh, tadi udah dikit, gue kurang suka es krim."

Claire mengangguk mengerti, ia tersenyum manis. "Buat gue, ya?" pintanya menunjukkan cengiran khasnya.

Andrew kali ini tersenyum gemas, ia mengangsurkan es krimnya membuat Claire kembali tersenyum.

Saat tangan Andrew terulur hendak menghapus jejak es krim di sudut bibir Claire, deringan ponsel di sakunya mengurungkan niat Andrew.

"Halo, kenapa Jo?" sapa Andrew setelah mengangkat panggilan dari Joe.

"Grace diculik sama Bastian, Bang!"

Andrew mendelik mendengarnya, Claire menatap Andrew penasaran, apa kiranya yang orang itu bicarakan sampai membuat wajah Andrew terlihat marah seperti itu.

"Shit! Gue ke sana sekarang!" pungkas Andrew menutup panggilannya.

"Claire, sorry gue harus pergi," pamit Andrew.

"Kenapa?" tanya Claire, matanya menatap Andrew sendu karena ia belum puas bermain.

"Grace diculik Bastian." Andrew menyerahkan uang tiga ratus ribu dari dompetnya.

"Ini buat bayar taksi, gue nggak bisa nganterin lo pulang." Setelah mengatakan itu Andrew langsung pergi ke kasir membayar pesanan mereka, kemudian keluar dari kedai meninggalkan Claire yang masih cengo.

Happier or Sadder? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang