Diary 144 -Jinga-.

758 85 48
                                    

🐹🐱.

.

.

nyatanya, kita memang harus kehilangan dulu baru bisa tau rasa penyesalan.

--

seokjin & yoongi adalah sepasang kekasih yang uda menjalin hubungan selama 6 tahun. lama? yaa, begitulah. mereka juga tidak memusingkan status mereka yang hanya berpacaran saja sudah begitu lama.

ditambah lagi, seokjin juga disisi lain belum berniat melamar yoongi. ia masih ingin menikmati status mereka yang hanya terikat oleh sebuah kata 'pacaran' tanpa janji suci yang sah.

ah, dan juga..

sebenarnya hubungan mereka pun terhalang oleh restu dr kedua orang tua yoongi. bukan tanpa sebab kedua orang tua yoongi tidak merestui hubungan mereka.

semua itu adalah karna,

kedua orang tua yoongi merasa seokjin bukanlah seorang pria yang baik untuk putri mereka. hal itu jelas karna seokjin merupakan seorang pria yang kasar & tempramental. ditambah lagi sifat moody-nya yang benar² keterlaluan. dia juga ga segan main tangan dengan kasar terhadap yoongi.

bukan sekali dua kali yoongi terluka bahkan sampe harus di rawat dirumah sakit karna kelakuan seokjin. tapi, karna cinta yang mungkin sudah lebih ke bodoh.. yoongi menerima saja semua perlakuan seokjin. bahkan, ia dengan mudahnya juga selalu memaafkan seokjin setiap kali seokjin mengulangi perbuatan yang sama.

••

PLAK!!

yoongi sukses tersungkur diatas sofa akibat tamparan seokjin yg begitu kencang.

"brengsek! sialan sekali kau berani²nya membantah ucapanku! kau pikir kau siapa hah?!"bentak seokjin penuh amarah.

"ma-maaf"cicit yoongi dengan tubuh uda bergetar hebat.

"maaf maaf. selalu saja hanya itu yang bisa kau ucapkan! perempuan sialan! kau benar² tidak berguna! aku benar² tolol karna menyia²kan hidupku untuk menjalin hubungan tidak penting ini denganmu. buang waktu!"ujar seokjin.

yoongi hanya bisa menangis dalam diam. ia sudah terbiasa memang mendengar ucapan seokjin yang seakan tidak menghargai dirinya. kalimat cacian, perlakuan kasar.. itu sudah seperti sebuah keseharusan yang yoongi dapatkan setiap hari.

"JANGAN MENANGIS, JALANG!"bentak seokjin lagi.

hampir saja tangan seokjin kembali melayang ke arah yoongi untuk menampar. tapi, tidak jadi sebab tertahan karna seseorang menangkap tangannya.

buak!

sebuah layangan tinju seokjin dapatkan di wajahnya.

"bajingan brengsek. berani sekali kau menyakiti adikku hah?"bentak namjoon, a.k.a kakak sepupu yoongi.

seokjin mendecih. kemudian meludahkan darah segar yang keluar dr bibir sobeknya.

"kenapa,huh? jalang itu emang pantas dipukul karna tidak menuruti ucapanku"ujar seokjin.

jduk!

"oppa!"seru yoongi kaget pas namjoon dengan gila menendang dada seokjin dengan kencang.

"jaga ucapanmu, bastard. pria tidak berguna yang sangat tidak tahu malu. harusnya kau bersyukur mendapatkan adikku yang begitu menyayangimu. tapi, kau malah tega memperlakukannya seperti samsak pukulanmu. tidak punya otak! kau benar² harus mampus"ujar namjoon uda mau mukul lagi.

"oppa, sudah.. cukup aku mohon"ujar yoongi menahan namjoon dengan memeluk namjoon dr belakang.

nafas namjoon uda memburu. emosi menyelimutinya dengan begitu pekat. tapi, berhubung ia tidak ingin melukai yoongi maka ia berusaha menahan keinginannya untuk membunuh seokjin ditempat.

× 𝑫𝒊𝒂𝒓𝒚 × | ʙᴛꜱ x ʏᴏᴏɴɢɪ [𝐆𝐒!].Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang