All POV

1.1K 61 0
                                    

Vanya salah kalau aku tidak memperhatikan dia sekalipun ia hanya bersembunyi di kelas. Justru ketika ia bersembunyi aku merasa khawatir. Apa dia mimisan? Apa dia sakit? Apa dia menangis menahan sesak? Aku ingin sekali menebus semua rasa bersalahku. Vanya maafin aku.

Ruben sedang menyibukkan diri di ruang OSIS, menghindar dari Diaz.

Aku ingin menegaskan pada Ruben kalau Vanya masih terus berduka, tetapi aku sendiri paham status Vanya dengan Igo sekalipun status itu tanda tanya. Keduanya datang padaku, lalu harus apa aku sementara aku sendiri bermasalah?

Alfa sedang berdiri di pojok kelas dekat jendela, di tempat ia mengawasi semuanya setiap hari.

Persahabatan ini semakin renggang. Aku cukup mengenal Ruben yang mengecewakan semuanya dengan keputusan instannya. Kasihan Vanya patah hati, bahkan ia menenggelamkan dirinya dengan kesendirian. Ruben sahabat terdekatnya, tentu saja ini sakit sekali.

Anggun sedang di kelas Vanya sambil membawa bekal yang disiapkan Mamanya.

Cinta tidak selamanya indah. Bayu dan Mutia begitu mesra, kontras dengan Ruben dan Vanya yang selama ini mengungguli kemesraan pasangan lain. Alfa sepertinya memilih diam, aku angkat topi untuknya karena dia tidak mengambil kesempatan ini untuk mendekati Vanya. Aku berharap sakit ini cepat pulih.

Johan sedang di kelas Vanya menemani dua sahabat perempuannya.

Harus ada seseorang yang memulai. Kalau luka saja bisa sembuh, kenapa persahabatan yang didasari kasih sayang tidak bisa baikan?

Bayu sedang di kantin bersama teman-temannya yang lain.

***

Potret PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang