Potret Persahabatan

"Apa iya kita semua ada waktu buat sama-sama lagi sekarang?"

***

"Vanya!"

"Hei pagi! Kalian tumben di sini?"

"Alfa enggak masuk sekolah lagi kayaknya hari ini. Kita kemarin ke rumah Alfa tapi kamu pulang duluan sama Kak Alvaro. Dia dihajar sama Bapaknya."

"Iya aku tahu."

"Kamu tahu serius?"

"Dari lusa kemarin dia juga uda dihajar Jo."

Mereka semua terperanjat.

"Kenapa kamu enggak kasihtau kita Va?" Tanya Johan pelan.

"Apa iya kita semua ada waktu buat sama-sama lagi sekarang?" Tanya Vanya galak. Tetapi tatapannya menjurus ke Ruben. "Sudah bel."

"Aku rasa ada yang perlu kita bicarain berdua, Va." Ruben menahan Vanya.

"Kamu denger bel kan?"

"Istirahat pertama kumpul di kelas Vanya kita semua bisa kan?"

Semua mengangguk.

"Aku baik-baik saja Ruben, tidak ada yang perlu dibahas soal kamu dan pacar kamu itu. Enggak ada waktu untuk kalian berdua. Kalau kamu merasa persahabatan kita bertujuh ini penting, kamu luangkan waktu sama kita. Bertujuh." Tegas Vanya. Ia pun berlalu dari sahabat-sahabatnya.

"Sabar Ben." Johan merangkul Ruben.

***