Hola ... Kita ketemu lagi, Guys.
Kali ini aku akan fokus membahas tentang Ira dan Bian yang gak kalah seru dari Prof n Intan. Tapi nanti di sini pun masih akan ada Intan dan Zein, meski tidak terlalu banyak karena mereka bukan karakter utama.Oke, happy reading, Guys!
***Malam itu dr.Ira-Khumaira Putri Muhammad (25th) sedang menghadiri pesta pernikahan temannya yang menikah dengan anggota angkatan darat. Pernikahan digelar dengan cukup mewah. Di sebuah hotel yang terletak di Ibu Kota.
“Gitu ya kalau nikah sama angkatan. Ribet banget pake pedang pora segala,” ucap Ira pada temannya.
“Namanya juga nikah, Ra. Mau pake adat apa juga ribet. Kalau gak mau ribet ya akad nikah aja udah,” timpal sahabat Ira yang bernama Windy.
“Hahaha, bisa aja, lo!”
“Tapi di sini banyak cowok ganteng, Ra. Lo gak tertarik buat nyari gebetan? Gagah-gagah pula,” tanya Windy.
“Dih, ogah banget. Gue sih gak mau punya suami angkatan,” jawab Ira.
“Lha, kenapa? Di mana-mana kan cewek pada seneng sama cowok berseragam, Ra,” tanya Windy, heran.
“Gak semua, keles. Gue termasuk yang gak mau. Kebanyakan dari mereka itu playboy. Apalagi kalau mereka tugas luar. Beuh, bisa tekanan batin gue mikirin suami takut selingkuh,” jawab Ira, antusias.
“Hahaha, itu mah tergantung orangnya, kali. Mau angkatan atau enggak, kalau emang dasarnya playboy mah ya playboy aja.”
“Ya udah, intinya gue gak suka.”
“Terserah lo, deh!”
Saat ini Ira baru saja pindah dari Singapura. Ia diminta pindah oleh papahnya karena sudah terlalu lama tinggal di Singapura.
Tidak hanya itu, papahnya pun meminta Ira untuk pergi ke perbatasan demi membantu kakaknya-Zein, agar bisa membawa istrinya pulang kembali ke Jakarta.
Ira menggantikan tugas Intan yang merupakan kakak iparnya itu untuk bekerja di klinik perbatasan selama setahun.
Awalnya Ira sempat menolak. Namun setelah ia pikir-pikir, dirinya yang sedang melakukan penelitian untuk tesis-nya bisa mendapat banyak materi di sana. Sehingga dengan berat hati Ira menerima tawaran tersebut.
Di tempat lain, ada sekumpulan pria berseragam yang merupakan kawan dari pengantin pria, sedang berbincang.
“Bi, lo kapan nyusul? Jabatan udah ada, pangkat udah tinggi. Nunggu apa lagi, sih?” tanya Martin pada Bian.
“Nanti dulu, lah. Gue kan masih tugas di perbatasan. Kebetulan gebetan gue ini dokter dan gak mungkin gue bawa ke sana. Jadi rencananya nanti aja kalau gue udah pindah tugas ke sini lagi, baru nikahin dia,” jawab Bian, santai.
Fabian Malik Adnan merupakan seorang komandan angkatan darat yang bertugas di perbatasan. Saat ini ia sedang ada tugas di markas besar, sehingga Bian pulang ke Jakarta.
Kebetulan ayahnya pun sedang sakit. Sehingga Bian cukup lama tinggal di Jakarta.
“Yah, Bi. Jangan dinanti-nanti, lah. Keburu kesamber orang, baru nyaho, lo!” ucap Martin.
Bian pun menanggapinya dengan santai. “Enggaklah. Gebetan gue itu dokter muda. Study-nya belum selesai. Dia aja masih koas. Ya … paling enggak satu sampai dua tahun lagi baru clear jadi dokter. So, gue masih punya waktu, kan,” ucap Bian percaya diri.
“Hahaha, lo jangan kepedean, Bi! Ditikung orang, nangis lo!” ledek Martin.
“Santai!” sahut Bian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Komandan Tampanku
RomanceIra yang merupakan seorang dokter dijodohkan dengan Bian yang merupakan komandan angkatan darat. Namun pertemuan pertama mereka kurang baik, sehingga Ira dan Bian saling membenci satu sama lain. Ira sengaja dikirim ke perbatasan oleh papahnya agar b...