03

2.5K 201 1
                                    


Gracia membalikan badan shani, shani refleks memegang lengan kekar milik gracia dengan mata yang masih tertutup..

Melihat shani seperti itu gracia makin menepis jarak diantara mereka gracia memeluk erat pingang ramping shani yang membuat shani makin terpojok didada bidang milik gracia.

shani yang masih menutup mata pun merasakan nafas gracia yang semakin memburu di lehernya, gracia menghirup dalam² aroma tubuh gadis yang kini sah menjadi istrinya tersebut.

Gracia mulai merasa panas, saat didekat shani, gracia mulai mencium leher shani dan membuat bekas merah tanda pemiliknya dileher shani, shani yang mersa gracia mengecup lehernya pun membuka mata dan sedikit memberontak tapi karna tenaga gracia lebih kuat dari shani dia kesusahan dalam bergerak.

Sampai akhirnya shani hanya pasrah mungkin ini akhir segalanya.

Gracia menatap mata shani yang sudah dari tadi terbuka gracia menatap mata lalu bibir shani, gracia mendekatkan wajahnya pada wajah shani sehingga nafas gracia bisa shani rasakan.

Shani mematung pasrah apa pun yang akan di perbuat gracia biarlah, gracia yang melihat shani tidak berontak pun sontak mencium bibir shani dan membuat shani sedikit terkejut, gracia mulai melumat bibir shani perlahan atas dan bawah tapi tidak ada balasan dari shani, gracia mengiring shani dengan posisi shani masih dalam pelukannya gracia mengiring shani ke kasur dan mereka jatuh diatas kasur.

Dengan posisi gracia di atas menimpa shani, gracia menatap wajah shani shani masih memejamkan matanya gracia mulai mencium leher shani lagi hingga membuat shani mengengam erat sprei dan sedikit menikmati cium gracia.

Gracia menatap wajah shani lagi melihat shani yang begitu menikmati ciumannya, shani yang merasa tidak ada pergerakan pun perlahan membuka matanya, melihat Gracia tertawa kecil lalu menunduk mendekatkan bibir nya ke telinga shani yang membuat shani sedikit mengeliat kala nafas gracia masuk ke telingganya

"tahan dulu ya sampai kamu benar²  siap" bisik gracia ditelingga shani membuat shani membuka mata perlahan dan gracia yang bangun dari atas shani berjalan menuju raung pakaian.

shani yang ditinggalkan begitu saja oleh gracia pun sedikit terkejut ditambah ucapan gracia tadi membuat shani merasa menyesal entahlah kenapa, shani meneteskan air mata.

Sementara diruang pakaian gracia yang masih berbalut dengan handuk itu pun bersandar dimeja tempat koleksi jam tanggannya gracia pun menutup mata sebentar mencoba meredamkan nafsunya yang membuat dirinya hampir kebablasan itu.

Nafsu gracia sebenarnya sudah meninggi tapi dia menahannya, bodoh² ucapnya pada diri sendiri kenapa dia begitu nafsu saat melihat shani sampai² dia lupa akan dirinya sendiri.

Gracia pun memakai pakaiannya dan kembali melihat shani yang sudah terlelap dengan mata yang sedikit basah ada rasa penyesalan di hati gracia karna membuat anak orang nagis.

Skipp

Keesokan harinya tidur shani sedikit terusik dengan alaram ponselnya yang berbunyi sudah jam 05:30 shani sengaja menyetel alaram karna dia merasa sudah ada kewajiban yang harus dia urus saat pagi jadi dia tidak bisa bersantai² lagi seperti sebelum menikah.

Shani membalikkan badannya dia tidak mendapati gracia di sebelahnya lalu dimana graciaa tidur semalam?
Shani bangun dari tidurnya dan merapikan tempat tidurnya tiba² shani melihat gracia yang tertidur lelap di sofa shani yang melihat itu pun merasa sanggat bersalah dia melihat orang yang kini berstatus menjadi suaminya itu tidur diatas sofa pasti tidak nyaman sekali.

Shani mengambil selimut lalu menyelimuti gracia "maaf" ucap shani yang melihat wajah damai gracia.

shani pun berjalan ke arah kamar mandi lalu membersihkan diri dan keluar hanya dengan handuk dia lupa bahw dia tidak membawa pakaian "bagaimana ini"? batinnya dia membuka lemari gracia dan mengambil kemeja oversize milik gracia dan memakainya dan itu membuatnya nampak begitu sexy.

Last ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang