43

1.8K 211 39
                                    

Gracia baru saja kembali dari kantor sore ini sekarang pukul 16:20 Gracia masuk ke dalam dan langsung bergegas ke kamar dia sangat rindu pada khania...

gracia masuk ke dalam kamar lalu meletakan tas di meja kerjanya lalu melepas jas lalu melepas satu kancing baju dan melongarkan dasi.

Gracia berjalan ke arah boks bayi terlihat sepertinya khania baru selesai mandi dan sekarang sudah tidur...

"anak papa gemes banget udah wangi ya?" ucap gracia pelan sambil mengelus pipi khania...

"lah shani kemana?" gumam gracia yang tak melihat shani dikamar...

"Bentar ya sayang, papa cari mama dulu" ucap gracia lagi...

Gracia pun mencari shani ke kamar mandi tidak ada di ruang pakaian pun tidak ada gracia menghela nafas...

"Balkon" gumam gracia...

gracia pun berjalan ke arah baklon perlahan gracia melihat shani sedang menelpon terlihat shani yang senyam senyum sendiri...

Gracia mendekat diam² sambil mendengarkan pembicaraan shani dan si penelpon, gracia menghentikan langkah kakinya tepat dibelakang shani bahkan shani belum juga sadar...

Tiba² gracia mengambil telpon itu membuat shani terkejut dan berbalik...
Shani terdiam seakan dunia berhenti saat itu....

"Gggg....gggeee..kam-" ucap shani gugup..

Gracia diam dia mendengarkan seseorang yang sedang berbicara mesra dari ponsel shani, gracia menatap shani dengan ponsel di telinganya...

Shani menunduk, dia gugup dia tak tau harus berkata apa, dia juga tak berani menatap mata gracia...

"hallo shann"?

"kamu masih disana?"

"you okay?"

"sayang kenapa diam aja?"

Begitulah kira² ucapan sipenelpon saat tak ada suara dari shani.

Gracia menutup pangilan telpon lalu menatap shani meminta penjelasan, shani yang ditatap pun tak berani menatap gracia...

Gracia juga tak memulai pembicaraan, gracia melempar ponsel shani hingga terbagi menjadi beberapa bagian, shani sontak terkejut shani masih diam dengan air mata yang mulai menetes...

Gracia menghela nafas dalam mencoba menetralkan emosinya, gracia mengusap kasar wajahnya...

"Geee akuuu, akuu..." ucap shani takut...

"demi Tuhan shani aku sudah cukup sabar untuk semuanya, harus berapa kali lagi aku kasi kamu kesempatan tapi kesalahan yang sama terus kamu lakukan" sahut gracia lirih dia tak mampu marah seperti laki² lainnya saat tau istrinya mempunyai pria lain diluar sana.

gracia dia nampak tenang tapi dirinya juga tak tau hatinya kacau lagi² shani mengacaukan hatinya...

"Apa aku kurang? apa pria itu punya apa yang nga aku punya? apa aku seburuk ini hingga kamu tak cukup dengan adanya aku?" tanya gracia datar...

"Enngak gee" ucap shani lirih sambil mengelengkan kepala...

"aku tau kita menikah karna keterpaksaan tapi khania bukan keterpaksaan shani dia ada karna kita apa itu belum cukup untuk alasan kamu bertahan sama aku?" tanya gracia lagi...

"Maaf geee" ucap shani sambil menagis..

"Maaf" gumam gracia..

Gracia memegang tanggan shani kasar lalu mendorong shani ke dinding balkon dan menghempitnya ke diatara dirinya dan dinding...

Last ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang