Sesampainya dirumah Gracia turun dari mobil lalu masuk kedalam rumah tampa menyapa Omah hendra dan rany yang ada diruang tamu.Mereka yang melihat itu pun terheran² mereka bangkit dari duduknya, shani berlari masuk ke dalam rumah mendapati omah hendra dan rany yang menatapnya.
Shani tidak bisa berkata apa² tampa menyapa shani langsung berlari ke lantai 2 ke kamar dan diikuti omah rany dan hendra.
Shani hendak membuka pintu tapi pintu kamar di kunci dari dalam membuat shani sedikit panik.
Omah membalikan shani menghedap ke arahnya.
"Kenapa? ada apa?" tanya oma pada shani, shani menatap omah dia tidak bisa berkata².
"Kalian bertengkar"? tanya Rany, shani mengelengkan kepala
"Lalu kenapa?" tanya hendra, shani hanya diam.
"Dengar kami tidak akan marah tolong ceritakan apa yang terjadi" ucap omah pelan.
Lalu shani pun memberanikan diri bercerita tetang apa yang terjadi di acara tadi.
Setelah shani selesai bercerita semua di buat kaget oleh semua perkataan shani barusan.
Sedangkan dikamar Gracia melempar semua barang² dan memecahkan banyak hal didalam kamar gracia terlihat acak²an tampa jas, tampa dasi kemeja yang sedikit bercakan darah dan tanggan yang masih ada noda darah, semua berantakan.
Gracia masuk ke kamar mandi lalu menghidupkan shower dan duduk bersandar di dinding dengan tatapan kosong badannya mulai basah rambutnya berantakan karna air yang mengalir.
Skipp
Sementara diluar kamar.
Mereka berusaha mengetok pintu kamar tapi tidak ada jawaban dari dalam."Biar aku dobrak aja" ucap hendra.
Mereka semua pun menyingkir dari dekat pintu.
Brakkk
Pintu pun terbuka semua orang masuk ke kamar pemandangan pertama yang mereka lihat adalah kamar yang begitu berantakan dengan berberapa serpihan kaca dilantai.
"Hati² banyak serpihan kaca" ucap Hendra pada ketiga wanita itu.
Mereka tidak melihat gracia di kamar tapi mendengar dercikan air di kamar mandi.
Mereka pun berjalan perlahan ke kamar mandi karna menghindari serpihan kaca yang bertebaran dilantai.
Hendra membuka pelan pintu kamar mandi yang tidak dikunci itu mereka melihat seseorang dibalik kaca kamar mandi.
Lalu mereka pun masuk melihat gracia yang sanggat² berantakan dengan air yang bercampur darah dari tanggan gracia yang terluka, Hendra menghampiri Gracia lalu mematikan shower.
Omah Rany menagis melihat kondisi gracia yang hanya duduk dengan tatapan kosong dan badan yang basah.
mereka menghampiri gracia lalu memeluknya tidak ada balasan bahkan gracia hanya mematung dengan tatapan kedepan.Shani mematung ditempatnya berdiri ini kali pertamanya melihat gracia yang begitu kacau, shani tidak bisa berkata apa² dia hanya meneteskan air mata melihat kondisi suaminya itu.
"Apa yang kamu lakukan" Ucap omah sedikit tersedu karna tangisnya sambil mengelus kepala gracia.
Gracia masih sama hanya diam, mereka membantu gracia berdiri dan mengiringnya ke luar kamar mandi shani hanya mengikuti dari belakang.
Skip
Gracia Dibaringkan di kasur dengan mata yang sayu tampa bergerak atau pun mengatakan apa pun.
Dokter tiba tepat waktu dan memeriksa kondisi gracia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Teen FictionYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.