04

2.2K 194 0
                                    


"aku masih kenyang" sahut gracia

Shani terdiam mendengar jawaban gracia,
"kamu beneran nga mau makan dulu"?
tanya shani melihat gracia yang sepertinya sangat lelah.

Gracia menatap tajam ke arah shani, shani yang melihat itu menunduk kan wajahnya shani tau gracia pasti tidak suka shani bertanya lagi.

Gracia berjalan ke arah kasur mengambil bantal lalu berbaring di sofa shani melihat ke arah gracia yang sedang berbaring diatas sofa.

"Kamu tidur di kasur aja biar aku yang di sofa"? ucap shani yang berjalan ke arah gracia.

"Berhenti disana" ucap gracia yang melihat shani berjalan mendekat.

Shani pun langsung berhenti ditempat mendengar ucapan gracia tersebut.
Gracia bangun dari rebahannya berjalan ke arah shani dengan pandangan yang tajam.

shani menundukan kepala bersiap dengan kemarahan gracia, gracia semakin mendekat ke arah shani.
gracia melihat sebentar ke shani, lalu gracia melewatkan shani ke arah meja rias dan mengambil ponselnya lalu kembali ke sofa.

gracia berbaring diatas sofa shani masih berdiri dan melihat gracia.
gracia melirik ke arah shani,

"pergi ke kasur dan tidur atau aku tidur diluar" ucap gracia pada shani.

perkataan gracia membuat shani sedikit tersadar shani berjalan ke arah kasur gracia meletakan ponselnya lalu memejamkan matanya shani mematikan lampu kamar laku membaringkan diri dikasur.

Shani membelakangi sofa tempat gracia tidur, shani berfikir keras tentang hidup yang harus dia jalani sekarang.

shani tidak bisa tidur, dia terus membolak balikan tubuhnya, shani berbalik dan melihat ke arah gracia yang sudah terlelap dalam tidurnya.

Dia merasa bersalah atas gracia, gracia harus berpura² bahagia menikah dengannya bahkan gracia harus tidur di sofa setiap malamnya, semua ini begitu menyiksa batin shani.

Skipp

Pagi ini gracia tidak pergi ke kantor tidak ada pekerjaan hari ini gracia bangun kesiangan shani sudah sedari tadi bangun dan sudah berada di gasebo taman bersama omah dan rany.

Gracia bangun dari tidurnya, gracia duduk dan merengangkan tubuhnya dia melihat jam dinding sudah pukul 10  pagi.

Gracia bangun berjalan ke kamar mandi terlihat pakaiannya sudah siap dia atas meja kaca tempat jam tanggan shani sudah menyiapkan semua keperluan gracia sebelum gracia bangun.

Gracia masuk ke kamar mandi, 20 menit kemudian gracia memakai pakaiannya yang sudah shani siapkan tadi.

Gracia turun ke bawah dan berjalan ke dapur mengambil minuman dingin dikulkas lalu meminumnya.

"Aden mau sarapan"? tanya Art yang sedang didapur yang melihat gracia.

"Nga usah bik nanti aja" sahut gracia art itu pun menganguk

"kemana orang² dirumah bik"? tanya gracia pada art itu.

"Pak hendra udah ke kantor, non firly udah pergi dengan suami dan anaknya, omah bu rany dan non shani ada di taman den" sahut art itu gracia pun menganguk.

"Tolong buatkan saya kopi aja bik masukin ke botol yang biasa" ucap gracia

"iya den sahut art itu.

Berberapa menit kemudian kopinya pun siap,
"ini den kopinya" art itu menyerahkan botol itu pada gracia.

Gracia berjalan ke arah kebun belakang dan mengirup udara segar sembari menyapa beberapa perawat kebun rumahnya.

Sesekali gracia meneguk kopinya, sambil berjalan gracia meletakan botol minumnya di gasebo kebun gracia berkeliling melihat² buah² yang sudah mulai matang.

Last ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang