Shani baru saja selesai mandi dengan rambutnya yang masih basah shani mendekat ke arah tempat tidur gracio masih tampak nyaman dalam tidurnya.
shani mengibaskan rambutnya ke arah gracio dan membuat percikan air dari rambutnya mengenai wajah gracio yang tampak nyaman dalam tidurnya.
gracio sedikit terganggu shani terkekeh lalu kembali melakukan hal yang sama perlahan mata gracio terbuka.
"morning" sapa shani tersenyum.
"ngapain sih!" sahut gracio dengan suara seraknya.
"apanya?" tanya shani.
"gada" sahut gracio lalu menarik selimutnya hingga menutupi kepala shani menghela nafas lalu duduk dipingiran kasur.
"Gee ayo bangun ngapain sih tidur mulu ini udah mau siang!" ucap shani.
"5 menit" sahut gracio.
"gada bangun gak!" ucap shani sambil menarik selimut.
"pliss aku capek banget hari ini aja!" ucap gracio serak.
mendengar ucapan gracio shani sedikit sedih gracio setiap hari bekerja berangkat pagi pulang malan shani yakin gracio sangat kelelahan.
"okay tapi nanti bangun langsung mandi ya!" ucap shani.
"hmmm" sahut gracio.
shani bangun dari duduknya lalu berjalan ke arah walk in closet lalu memilih pakaian santai untuk gracio kenakan nanti setelah dia mandi setelah selesai shani mengeringkan rambutnya dan scincarean.
shani keluar dari kamar dan langsung menuju dapur terpihat beberapa maid sedang menyiapkan makanan.
"tumben masak banyak bik?" tanya shani.
"iya nyah soalnya non thea yang minta" sahut maid itu.
shani sedikit terkejut mendengarnya apa thea akan mengundang temannya untuk makan bersama pasalnya makanan ini sangat banyak.
"pagi ci" sapa thea yang masuk ke dapur shani mengamati wajah thea.
"apaan sih ci gitu banget ngeliatnya?" ucap thea lalu mengambil buah apel dimeja makan.
"siapa yang mau dateng?" tanya shani curiga.
"temen!" sahut thea tersenyum malu.
"cowoķ apa cewek?" tanya shani.
"nanti aja cici liat!koko mana?" tanya thea.
"masih dikamar" sahut shani.
shani mengambil susu dari kulkas menuangkannya di gelas lalu meneguknya sedikit.
"chloe belum bangun?" tanya shani.
"udah lagi mandi sama mbak" sahut thea shani hanya mengangguk shani duduk dimeja makan bersama thea.
"pagi" sapa gracio yang sudah segar.
"pagi" sahut thea shani hanya tersenyum menatap gracio yang menghampiri mereka.
"kenapa senyum²?" tanya gracio pada shani.
"iya gapapa kenapa emangnya ngak boleh?" sahut shani.
"iya boleh banget malahan tapi jangan keseringan" sahut gracio.
"kenapa?" tanya shani binggung.
"tar aku diabetes!" sahut gracio shani salting thea yang menyaksikan keromantisan pasutri itu hanya bisa mengelus dada nasib jomblo.
"banyak banget masak tumben?" ucap gracio lalu berjalan ke mesin coffenya.
"tau si thea katanya mau ada yang dateng!" ucap shani meledek thea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Teen FictionYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.