Pagi ini hujan turun begitu lebat membuat suasana sedikit dingin Shani sedikit terusik dengan cahaya yang menembus gorden kamar, shani membuka mata pelan dan sedikit mengeliat membuat gracia sedikit terusik.Saat shani akan bangun dia merasa tanggan gracia semakin mengeratkan pelukannya shani sedikit gelisah lantaran mereka sanggatlah dekat bahkan nafas gracia terasa mengusik di ceruk leher shani.
Shani menatap gracia, gracia sangatlah gemas ketika tidur berbeda saat dia sudah bangun.
Shani tersenyum melihat gracia yang sedikit mengeliat gracia kembali menarik shani lebih dekat sekarang sanggatlah dekat.
Hari ini gracia tidak pergi ke kantor karna hari ini hari minggu itulah kenapa gracia selalu tidur kesiangan shani tidak bisa bergerak karna gracia yang memeluknya.
Shani juga tidak tega jika harus mengusik tidur gracia yang begitu damai dalam pelukannya.
Shani melihat jam baru pukul 05:30, shani memutuskan untuk tidur lagi saja karna gracia juga masih tidur.
sekarang sudah pukul 08:15 shani kembali membuka mata mengumpulkan nyawa dan melihat ke samping lagi² gracia tiba² menghilang entah kemana.
Shani bangun dari kasur, merapikan selimut lalu merengangkan badan, shani ke kamar mandi lalu mencuci wajahnya dan mengelap wajah dengan handuk kecil.
Shani berjalan ke arah balkon melihat ke arah bawah terlihat Gracia yang sedang Main Basket bersama anaya.
Shani tersenyum melihat gracia yang begitu menikmati permainannya dan sesekali menjahili anaya.
toktoktok
Suara dari pintu kamar tapi shani masih fokus pada permainan gracio dan anaya.
Seseorang masuk ke dalam kamar dan melihat shani dibalkon kamar.
Shani merasa ada yang mengelus bahunya shani berbalik.
"ooomah" ucap shani sedikit kaget
"kamu lagi apa disini" tanya omah pada shani
"nga ada kok oma shani cuma lagi cari anggin aja" sahut shani sambil tersenyum.
Omah menaruh tanggannya di pagar balkon menatap ke arah gracia dan anaya.
"Gracia memang suka menghabiskan hari liburnya bersama anaya, entah itu bermain basket,berenang,bahkan berkebun" ucap omah sambil melihat ke arah shani dan tersenyum.
Shani hanya tersenyum mendengar ucapan omah, omah pun bercerita banyak pada shani tentang gracia.
Skipp
Setelah shani selesai mandi shani keluar dari kamar mandi mendapati Gracia yang sedang membuka kaosnya mata shani pun terbuka lebar melihat dada bidang milik gracia yang penuh dengan keringat sesekali gracia mengelapkan keringatnya bagaikan di slowmo membuat itu terlihat semakin sexy dimata shani, shani menelan silvanya melihat ke arah gracia.
Gracia akhirnya sadar akan kehadiran shani yang menatapnya begitu lama bahkan shani tidak mengedipkan mata.
Shani yang sadar gracia menatapnya juga pun langsung memalingkan wajah dan langsung ke meja rias meski sedikit gugup.
Gracia yang melihat shani pun tersenyum licik, gracia mendekat ke arah shani saat shani sedang mengeringkan rambutnya.
gracia berdiri tepat di belakang shani, shani melihat pantulan gracia di kaca membuat shani sedikit degdegan gracia menatap shani dikaca dan gracia beralih duduk dimeja rias membelakangi kaca shani merasa sanggat gugup lantaran gracia melihatnya terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Подростковая литератураYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.