Pagi ini shani bangun lebih dulu dari gracia, shani duduk bersandar ke kepala ranjang, shani menatap gracia...
"Gemes banget jadi pen nerkam" batin shani sambil tersenyum..Gracia mengeliat lalu mengeserkan badannya sedikit² ke arah shani dengan mata yang terpejam..
Shani tersenyum, lalu perlahan shani mendekatkan diri ke gracia...
Gracia memeluk pinggang shani entahlah apa gracia sadar atau tidak tapi ini sangat menyenangkan bagi shani.Shani mengusap pelan kepala gracia, hingga gracia sedikit terusik lalu perlahan membuka matanya...
Lalu refleks melepas tanggannya dari perut shani lalu langsung duduk dan menatap shani, shani terkejut lalu terheran² melihat gracia...
"Aku dimana?" tanya gracia...
"Dikamar" sahut shani sambil melihat gracia...
"Kamar mana?" tanya gracia lagi..
"GEEEEE" teriak shani seketika gracia pun menatap shani lalu menghembuskan nafas dalam...
"Saya kira saya udah meninggal" gumam gracia...
"Dasar bodoh" ucap shani, gracia menatap shani..
"Maksud aku, aku bodoh tadi ee itu" sahut shani gugup karna gracia menatapnya..
Gracia bangun dari kasur lalu berdiri membelakangi shani dan merenggangkan tubuh gracia tidak memakai baju, dan menampakan otot²nya...
Shani menelan ludahnya melihat itu..
"Sejak kapan tubuh gracia jadi sekekar ini" batin shani menatap punggung gracia...Gracia berjalan ke balkon lalu menghirup nafas dalam dan duduk sekarang pukul 08:20 masih panas sehat.
Gracia duduk mendongkakkan kepala ke langit lalu memejamkan mata, hani bangun lalu berdiri menatap gracia yang berjemur...
Shani menatap gracia, tubuhnya mulai mengeluarkan keringat...
"Cobaan apa lagi ini Tuhannn" ucap shani melihat otot² perut gracia nampak sexy karna mulai basah...Shani menghela nafas, tapi fokusnya teralihkan saat melihat cairan merah keluar dari hidung gracia...
Seketika shani pun langsung mengambil tisu dan berlari ke arah gracia dan lalu mengelap pelan hidung gracia...
Gracia tersadar, lalu menatap shani..
"Kamu kok bisa mimisan gini gee? kamu sakit ya? kita ke dokter aja yuk?" ucap shani pelan...Gracia yang mendengar ucapan shani pun refleks lalu bangun dari duduknya dan berlari ke kamar mandi...
Melihat itu pun shani langsung mengejar gracia beruntung pintu kamar mandi tidak gracia kunci...
Shani masuk melihat gracia yang masih mencuci hidungnya di wastafel, shani mendekat lalu memberikan tisu pada gracia...
Gracia mengambilnya lalu mengelap air di wajahnya...
"Kita ke dokter ya?" ucap shani khawatir sambil mengusap lengan gracia..
"Saya ngapapa kok" sahut gracia lalu mengambil handuk kecil dan mengelap tubuhnya shani masih memandang gracia heran sebenarnya ada apa tidak biasanya gracia mimisan...
"Gee kamu yakin nga mau ke dokter?" tanya shani lagi...
Gracia melihat ke arah shani lalu memegang kedua bahu shani...
"I'm fine, don't worry" sahut gracia sambil tersenyum..."Tapi gee kam-" ucapan shani terpotong gracia memeluk shani, shani membalas pelukan gracia...
Gracia perlahan melepas pelukannya lalu mengambil handuk,..
"Saya mau mandi dulu" ucap gracia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Teen FictionYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.