Pagi ini Gracia lebih dulu bangun dari pada shani, jam sudah menujukan pukul 06:30 Matahari mulai naik tidur shani sedikit terusik, shani mulai membuka matanya mengeliat dan mengumpulkan nyawa dia melihat ke sampingnya tidak ada gracia dia duduk lalu bangun dari kasur mencari gracia ke seluruh ruangan tapi tidak juga ada."Kemana gracia pergi sepagi ini" gumam shani.
Shani lalu pergi ke kamar mandi sudah 20 menit shani masih didalam kamar mandi.
tiba² masuk lah seseorang ke dalam kamar lalu berjalan ke arah kamar mandi mendengar suara percikan air tanda ada seseorang didalam.
Orang itu membuka pintu kamar mandi secara perlahan tampa suara ternyata pintu itu tidak di kunci orang itu masuk mendapatkan shani yang sedang mandi dibawah aliran air shani masih memakai piayama pendeknya.
orang itu berjalan ke arah shani perlahan tampa suara tiba² "akhhhhh" teriak shani "Diamm" sahut orang itu.
orang itu mulai memeluk Shani dari belakang dan mengeratkan belukan shani orang itu mendusel di leher belakang shani yang membuat shani sedikit gelisah.
"Gee pliss lepasin aku" ucap shani sambil mengeliat.
Orang itu adalah gracia, gracia terus mencium leher belakang shani dan mengeratkan tanggannya di perut shani.
mereka berdua basah karna aliran air yang masih terus menguyuri tubuh mereka.
Gracia membalikan badan shani kini mereka berhadapan gracia hanya memakai celana pendek dan menampakan dada bidangnya yang membuat shani menutup mata, gracia melepas sebelah tanggannya dari pinggang shani.
Lalu mengelus tanggan shani dari atas turun ke bawah dan naik lagi, lalu meletakan kedua tanggan shani didada bidangnya dan gracia mengencangkan tanggannya di pinggang shani membuat keduannya benar² lengket.
shani terkejut dan mencoba memberontak tapi posisinya sudah terkunci, shani masih memejamkan matanya gracia menepiskan rambut shani yang terkena wajah shani dengan lembut, gracia menatap wajah shani.
"Buka mata kamu" ucap gracia dengan lembut ke telinga shani membuat shani sedikit gelisah.
Shani membuka matanya perlahan dan menatap mata gracia mereka saling bertatapan, gracia membelai pelan wajah shani lalu menyentuh bibir shani.
Gracia memandang mata shani lalu menatap fokus ke bibir shani, perlahan gracia mendekatkan wajah nya saat semakin dekat shani memalingkan wajahnya membuat gracia sedikit kesal.
Gracia membalikan wajah shani ke arah wajahnya lalu.
Cuppp
Gracia mencium bibir shani lalu melumatnya dengan halus, shani sedikit memberontak tapi gracia memegang pipinya membuat shani bena² terkunci.
Gracia terus melumatnya gracia mencoba memasukan lidahnya ke dalam mulut shani tapi shani tidak mau membuka mulutnya, gracia masih melumat bibir atas dan bawah milik shani sampai pada akhirnya.
shani berhasil mendorong gracia.
"Dasar gilla" teriak shani sambil mengelap bibirnya dan sedikit meneteskan air mata.
Gracia hanya tersenyum licik lalu kembali mendekati shani, shani yang mulai ketakutan pun memundurkan langkahnya gracia terus mendekatinya hingga akhirnya shani mentok didinding.
Gracia langsung mengepungnya, membuat shani sangat takut dan memberontak gracia menarik shani kembali ke dekapannya mereka sangat dekat shani masih berusaha melepaskan diri.
"aku mohon tolong lepasin aku" ucap shani sambil menagis ketakutkan gracia tidak mendengar ucapan shani.
Dia mendekatkan wajahnya tanggan shani tidak bisa diam shani terus memberontak gracia memegang kedua tanggan shani dan membuat tanggan shani berada diatas kepala shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Teen FictionYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.