Semenjak kejadian beberapa bulan lalu gracia menjadi dingin kembali sikapnya berubah, dia tak lagi semanis dulu, dia bahkan kembali ke mode awal saat mereka pertama kali menikah.Gracia tak lagi menyentuh shani atau memperlakukan shani dengan manis, tidak ada lagi perhatian² kecil gracia hanya menampakan kemesraan nya dengan shani saat bersama keluarga mereka tapi saat berdua mereka kembali asing.
Shani menganggap ini adalah hukumannya atas apa yang telah dia perbuat pada gracia dan shani pun menjalani hari² kesepiannya, hanya ditemani oleh tawa atau ocehan² khania yang belum jelas lantaran usianya baru 7 bulan.
khania tumbuh dengan sangat baik gracia memberinya cinta begitu banyak, begitu juga dengan shani juga keluarga mereka.
Khania diperlakukan layaknya tuan putri dirumah baskara, dia menjadi rebutan bagi semua keluarga.
Hari ini gracia akan pergi ke luar kota untuk pekerjaannya dia sudah packing dibantu oleh shani sejak semalam...
Tapi gracia tak tega meninggalkan khania yang sudah begitu mengerti saat gracia tak ada, khania bahkan sering rewel saat tak tidur dengan gracia...
Masih ada waktu 3 jam untuk berangkat ke bandara, gracia masih duduk santai digasebo taman belakang menyeruput kopinya sambil melihat tab dan sesekali melihat ke arah shani yang sedang jalan² bersama khania di taman dekat gracia...
Bahkan sesekali gracia tersenyum melihat keduanya khania nampak sangat aktif melihat sekitarnya dengan ocehan² tak jelasnya....
Gracia menghampiri shani dan khania, lalu mengambil khania dari gendongan shani, shani tak terkejut karna itu sudah biasa baginya akhir² ini...
"Uduh² anak papa" ucap gracia sambil mencium wajah khania membuat khania sedikit risih sepertinya...
"Gee boleh nga aku ajak khania jalan² ke luar rumah?" tanya shani hati²....
Gracia menatap shani lalu khania..
"Beresin barang², kalian ikut saya" sahut gracia datar..."Tapi ge kam-" ucapan shani terpotong saat gracia menatapnya dingin, shani menunduk lalu gracia membawa khania ke dalam rumah meninggalkan shani.....
"Hufhhhh" gunam shani sambil menghela nafas dalam...
Shani pun masuk ke rumah dan naik ke lantai 2 ke kamar mereka untuk packing sesuai perintah gracia, shani hanya ingin keluar rumah jalan² dengan khania ehh malah diajak keluar kota sama gracia.
Gracia bersama khania duduk diruang tamu bersama oma rany hendra firly juga anaya...
"Giliran aku yang gendong" ucap anaya lalu mengambil khania dari rany...
"Hati² dek" tegur hendra...
"Aman pah" sahut anaya...
Anaya duduk didekat gracia sambil memangku khania, anaya tak henti²nya mencium khania hingga pipinya sedikit merah...
"Gemes banget ponakan tante" ucap anaya gemes...
"Pipinya buntel" gumam anaya...
Wajah khania mulai memerah menandakan dia akan marah atau menagis...
oekkkk
oekkkk
"Nah kann bujuk tuu" ucap gracia...
"Lah kok nagis sama aku, sama ko gre kok ngak padahal muka koko serem banget" ucap khania mengundang gelak tawa semua orang...
"Sembarangan" sahut gracia..
Gracia pun mengambil khania dari anaya, lalu menimang²nya dan khania pun berhenti menagis...
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Fiksi RemajaYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.