"Morning" ucap gracia saat pertama kali shani membuka mata shani tersenyum.perlahan shani mendekat ke arah gracia lalu memeluk gracia..
"jangan ke kantor hari ini plis" ucap shani dengan nada khas bangun tidur.Gracia tersenyum melihat istrinya itu
"kenapa?" tanya gracia.."ngak ada alasan" sahut shani
"okay" sahut gracia.
Shani tersenyum kecil dan semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang gracia karna posisi gracia sekarang bersandar di kepala ranjang gracia sudah bangun sejak tadi sudah dengan pakaian kantornya tapi karna shani meminta untuk tinggal gracia menurutinya.
"kamu ngak ingin bangun?" tanya gracia shani mengelengkan kepala pelan...
"Biarkan begini dulu" sahut shani.
"Baik" sahut gracia sambil mengusap kepala shani.
30 menit kemudian...
Shani perlahan membuka matanya, gracia tersenyum shani sedikit mengeliat lalu perlahan duduk posisi gracia masih sama masih bersandar dikepala ranjang...
Shani menatap gracia dalam
"Ada apa?" tanya gracia shani tersenyum kecil tapi dia tak menjawab pertanyaan gracia, shani tiba² naik ke pangkuan gracia duduk diatas paha gracia lalu melingarkan tanggannya di leher gracia..."Berulah lagi" batin gracia..
"Morning kiss akuu?" rengek shani, gracia menghela nafas dalam
Cup..
gracia mencium cepat bibir shani, shani mematung sedikit tersenyum kecil...
"kenapa bentar aja?" tanya shani sambil memgusap belakang leher gracia...
"ngak ada alasan" sahut gracia, shani menghela nafas lalu..
Cup..
shani mencium bibir gracia lalu melumatnya pelan gracia pun membalas jika tidak dibalas shani akan kesal pagi² gracia begitu perhatian dia tak ingin mood shani hancur disaat baru bangun tidur itulah kenapa dia berusaha untuk menuruti mau shani.
Lumatan itu semakin dalam shani bahkan sedang mengapsen setiap gigi gracia matanya terpejam tiba² dia perlahan mengesek di paha gracia...
"Shitt, jangan sekarang gree istri lu lagi hamil" batin gracia yang mendapat perlakuan dari shani, sedangkan shani hanya tersenyum kecil disela² ciuman mereka..
Shani senang sekali menjahili gracia..
Perlahan shani melepas ciumannya karna kehabisan oksigen nafasnya terengah² shani menatap gracia yang nampak biasa saja.
"lebih baik kamu mandi, kita harus cek up ke dokter kandungan siang ini" ucap gracia sambil menatap shani...
"Sebentar lagi" sahut shani lalu memeluk gracia erat...
"Aku ngak tau gee ini perasaan apa, saat kamu ngak ada disamping aku atau aku ngak bisa ngeliat kamu ada didepan mata aku, aku ngeras kamu bakal pergi jauh dan ngak akan pernah kembali" ucap shani pelan disela pelukannya...
"Hanya perasaan kamu aja" sahut gracia lalu mengelus punggung shani..
"kamu berfirasat terlalu jauh shan, aku saja masih sangat berharap hari itu tidak akan pernah terjadi" batin gracia...
"aku tau kamu menyembunyikan banyak hal dari aku gee, aku hanya berharap itu bukan hal buruk yang harus aku takuti" batin shani....
merasa shani tak akan mau lepas darinya gracia perlahan turun dari kasur dengan shani masih dipelukannya gracia perlahan bangun dari kasur shani melingkarkan kakinya dipinggang gracia lalu memeluk lehernya erat...
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Man
Teen FictionYour are such a perfect man and will be the last man in my life too. Shani indira.