Tumben update pagi 😙
---
Dua bulan yang lalu pengadilan memutuskan Safarina menebus kesalahannya dengan menjadi warga yang hilang kemerdekaannya selama tiga tahun dikurangi masa tahanan dua bulan. Pengacara Ares berusaha mati-matian untuk mengurangi masa hukuman Safarina dari maksimal empat tahun penjara.
Pengurangan satu tahun merupakan anugerah besar bagi Dita dan Safarina. Tak henti-hentinya Ares dihujani terima kasih dari Dita setelah hakim mengetukkan palu tiga kali kala itu. Ares terpaksa 'membungkam' Dita dengan memeluknya dan mengatakan semua karena kuasa Tuhan, bukan karena dirinya.
Makin ke sini, Dita makin murung daripada saat Safarina masih di rumah tahanan. Dirinya sedang beradaptasi dengan perubahan dramatis hidupnya. Demi Tuhan. Mamanya tercinta sedang menebus dosanya di penjara. Apa Dita bisa bersenang-senang menghirup udara bebas sekarang?
Robot manusia, itulah Dita sekarang. Dia bekerja dengan sangat baik. Sampai-sampai Ana tidak jadi marah karena Dita hampir sempurna mengerjakan semua perintah dari personil dapur. Bila melakukan kesalahan, Dita hanya akan minta maaf, tanpa senyum, tanpa meringis, tanpa ekspresi. Sandy dan Mimi justru merasa 'terganggu' dengan perubahan Dita yang biasanya sangat suka mengobrol dan gampang tersenyum tiba-tiba menjadi pendiam.
Ares tidak bisa profesional sama sekali bila menyangkut soal Dita. Kalau bisa, dia akan memberi waktu cuti tak terbatas pada gadisnya sampai Dita merasa lebih baik. Masalahnya, dia sudah berjanji untuk bersikap adil dengan karyawan yang lain.
Tapi, Dita kan asisten Ares? Jadi Sepertinya Ares bisa memanfaatkan title itu, sedikit.
"Dita."
Dita bergidik kaget dari lamunannya. "Ya, Mas."
Sandy dan Ana ikutan melirik Dita.
"Jemput Maple di Muezza Pet and Spa lalu antar ke apartemenku. Tolong temani Maple sebentar ya, Dita. Setelah itu baru ke sini lagi."
"Bukannya tadi Mas suruh ke Toko Madam?"
"Telepon Ci Lina, pakai jasa delivery saja."
"Sekarang?"
"Tahun depan."
"Oh. Oke." Dita kembali menyusun alat-alat baking Ana di meja.
"Ya Tuhan. Sekarang Aphrodita." Kalau bukan karena sedang di tonton anak buahnya, Ares akan mengucek gemas kepala Dita dan menciumi seluruh wajah gadisnya untuk membuatnya sadar.
"Aaahh. Baik Mas."
Kepergian Dita membuat semua yang ada di dapur geleng-geleng kepala.
"Mas, jadi kan acara besok?" tanya Sandy sambil mencetak kulit pai.
"Jadi. Persiapkan diri kalian. Setelah acara di panti, kita akan sedikit bersenang-senang." Ares tersenyum ke pilinan roti babka-nya.
"Aseeeek. Tumben baek," celetuk Sandy.
"Naah, gitu dong. Habis, Mas Ares jarang banget hang out bareng kita."
Hatinya bersorak sorai. Setidaknya Ana bisa memperlihatkan sisi lain dirinya selain sebagai cake specialist.
***
"Whoaaa, look who's here!" seru Tobi.
Otomatis Mike, Indra, dan Wanda mengikuti arah pandang Tobias. Para lelaki itu terpaksa meredam suara mereka di halaman panti karena menonton kelakuan Ares pada seorang gadis berambut panjang di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ingredients of Happiness [COMPLETED]
RomanceSemua orang pasti sibuk mencari kebahagiaan. Ada yang bahagia di dapur bila bereksperimen dengan tepung, telur, ragi, gula, butter, dan oven. Menghirup bau ragi yang seperti makanan berjamur saja sudah menjadi terapi bagi jiwanya yang lelah. Dengku...